PARIMO – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng),saat ini sedang menunggu hasil penilaian Tim appresial dalam penentuan pembangunan hunian tetap (Huntap) korban banjir Torue 28 Juli lalu.
“Kami menunggu hasil tim appresial, terkait lokasi pembangunan tetap berada di dusun lima Desa Torue,” ungkapnya Kalak BPBD Parimo, Idran saat dihubungi, Ahad (21/08).
Ia mengaku, saat ini pihak masih terkendala dengan penetapan harga dari pemilik lahan senilai Rp. 50 ribu permeter. Sementara dari pihaknya sendiri menawarkan sebesar Rp 7.500 permeternya.
Untuk itu, dalam waktu dekat dirinya akan ke Jakarta, berkaitan dengan pasca bencana dan tanggap darurat, sekaligus menyampaikan terkait penetapan harga kepada pihak BNPB.
“Kalau luasan lahan satu hektare untuk pembangunan 40 Huntap, saya rasa itu sangat lebih makanya kita coba berkoodinasi terkait harga tersebut,” jelasnya.
Selain itu, kendala lain yang dihadapi pihak BPBD, korban banjir tidak menginginkan untuk direlokasi berjauhan dari pantai, mengingat lokasi tersebut sebagai mata pencarian mereka.
Menurut mereka, apabila terjadi air pasang atau adanya ombak besar mereka dapat memantau perahu untuk dipindahkan diareal yang tinggi.
“Tercatat ada sebanyak 10 rumah hilang, dan selebihnya mengalami rusak berat dan ringan,” terangnya.
Ia menambahkan, apabila huntap tersebut tetap dibangun di lokasi pantai akan beresiko apabila terjadi banjir dan lainnya sebagainya.
“Kami tinggal menunggu pemerintah desa untuk menyakinkan masyarakat direlokasi ketempat yang baru,” pungkasnya.
Reporter : Mawan
Editor : Yamin