PARIMO – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), mengidentifikasi sejumlah kerusakan yang terjadi akibat banjir di Desa Tolai dan Kecamatan Balinggi, beberapa waktu lalu.
Beberapa kerusakan yang terjadi, di antaranya, saluran pembuangan air, jalan berlubang serta area persawahan yang terdampak dan pemukiman warga tergenang.
Kepala Pelaksana BPBD Parimo, Idran, mengatakan, sejauh ini pihaknya tengah berkoordinasi dengan pihak Balai Pengairan Wilayah III, menyangkut kewenangan penanganannya. Dalam waktu dekat ini, kata dia, akan diadakan percepatan pengendalian perbaikan sarana yang mengalami kerusakan tersebut.
“Kami juga menormalisasi sungai akibat kerusakan pembangunan air,” ungkapnya, saat dihubungi, Rabu (02/02)
Terkait panjangnya normalisasi, pihaknya belum memastikan karena ada beberapa titik pembuangan dan akan dilakukan kerja sama dengan pihak balai.
Ia menjelaskan, banjir yang terjadi di beberapa titik merupakan banjir tahunan. Setiap memasuki musim penghujan, pastinya akan terjadi banjir karena palung sungai semakin mengecil dan endapannya semakin menebal sehingga volume air tidak dapat ditampung oleh pembuangan yang ada.
“Kerugian yang dialami masyarakat adalah sekitar 300 hektar sawah yang tergenang,” jelasnya.
Ia mengimbau masyarakat agar dapat mengantisipasi ketika memasuki musim penghujan. Pihak balai pun kiranya dapat melakukan normalisasi setiap tahunnya, sehingga banjir tidak lagi merusak sejumlah fasilitas yang ada.
“Normalisasi jangan hanya sekali saja, karena pembangunan ini yang agak rumit dilakukan perbaikan. Apabila diperlebar berdampak area sawah, sementara untuk sungai tidak ada masalah,” ucapnya.
Reporter: Mawan
Editor : Rifay