PALU- Penyidik PPA Polresta Palu masih menunggu hasil visum dari Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Palu atas kematian Abdul Rahim (8) siswa SDN Inpres Lere 2 dalam keadaan telanjang bulat di semak-semak belakang rumah warga Jalan Asam II, Kecamatan Palu Barat, Selasa (31/10) malam.

“Intinya korban memang ditemukan dalam keadaan tanpa busana, tapi apakah ada terjadi kejadian kekerasan seksual, berdasarkan pengakuan MFM (16) tersangka, usai mencekik korban sampai tidak bergerak, dia membuka baju dan memainkan alat vital korban,” kata Kasatreskrim Polresta Palu AKP Ferdinand E Numbery, di Palu Rabu (1/11) malam.

Apakah ada kekerasan seksual terang dia, itulah polisi menunggu hasil visum tersebut.

Dia menambahkan pihak keluarga korban sendiri tidak mau dilakukan otopsi terhadap korban, sebab tidak tega melihat jenazahnya dibelah.

“Usai orang tua korban tahu anaknya meninggal sebab dicekik, maka menolak untuk diotopsi,” katanya.

Dan itu kata dia, sudah dilengkapi surat pernyataan orang tua korban, bahwa keluarga menolak otopsi. Namun tetap dilakukan visum luar, guna memastikan korban alami kekerasan seksual atau tidak.

“Jadi kita tunggu dari RS Bhayangkara hasilnya, supaya bisa dijelaskan faktanya,” katanya.

Hingga saat ini rumah terduga pelaku dijaga oleh pihak kepolisan dari hal-hal tidak diinginkan.

Ferdinand E Numbery menyampaikan, bahwa kasus tersebut akan ditangani Penyidik Reskrim Polresta Palu secara profesional.

“Pelaku sudah ditangkap dan sementara diproses saat ini. Jangan ada warga masyarakat yang terprovokasi untuk melakukan tindakan kekerasan. Sama-sama kita kawal kasus ini, dan kita ciptakan Palu yang aman dan kondusif,” imbuhnya.

Reporter: IKRAM/Editor: NANANG