POSO – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), berjanji akan mendorong TNI-Polri agar bisa lebih efektif lagi dalam memberikan rasa aman dan perlindungan kepada masyarakat, terutama masyarakat Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng).
“BNPT akan terus melakukan pemantauan dan mendesak TNI-Polri yang tergabung dalam pelaksanaan operasi Tinombala 2020 untuk memberikan perlindungan kepada warga yang ada di wilayah lereng pegunungan,” tegas Kepala BNPT, Irjen Pol. Boy Rafli Amar, di sela kunjungan kerjanya di Poso, Rabu (12/08).
Menurut Boy, tim terpadu TNI-Polri tentunya harus fokus dalam melaksanakan penegakan hukum terhadap kelompok bersenjata atau sisa DPO pimpinan Ali Kalora yang ada di wilayah pegunungan Poso.
“Mereka sudah brutal dan sudah merupakan ancaman bagi masyarakat kita. Mudah-mudahan tim terpadu ini bisa lebih cepat menuntaskan kelompok bersenjata tersebut,” harapnya.
Boy menambahkan, selain pelaksanaan Operasi Tinombala oleh TNI-Polri, BNPT juga terus mengembangkan program pembangunan berbasis kesejahteraaan, terutama di kalangan komunitas masyarakat.
Pihaknya juga melaksanakan program deradikalisasi yang melibatkan mantan napi terorisme.
BNPT, kata dia, memastikan eks napiter tersebut bisa terakomodir dalam kegiatan-kegiatan yang positif dibidang perekonomian, dan dapat memberikan kesejahteraan.
‘’Selain eks napiter, bantuan lainnya tentu juga kepada masyarakat yang kita nilai layak untuk menjadi mitra dalam pembangunan kesejahteraan,” jelas Boy.
Kata dia, kegiatan yang sedang berjalan tersebut merupakan aksi nasional yang sifatnya berkelanjutan, karena sudah ditetapkan di tiga provinsi, yakni Sulteng, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Jawa Timur (Jatim).
“Untuk Sulteng sendiri di wilayah Kabupaten Poso. Kami berharap, program ini berjalan lancar. Mohon dukungan masyarakat luas agar masyarakat bisa terbebaskan dari rasa takut dan bisa hidup dengan tenang dan sejahterah, damai dan bahagia,” tandasnya.
Reporter : Mansur
Editor : Yamin