PALU– Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Sulawesi Tengah, Brigjen Pol Ferdinand Maksi Pasule, menegaskan pentingnya memperkuat kerja sama di wilayah pesisir dan perbatasan sebagai upaya strategis mencegah peredaran narkoba.
“Kita harus fokus pada jalur masuk narkoba yang sering memanfaatkan daerah pesisir dan perbatasan,” ujar Ferdinand dalam konferensi pers akhir tahun di Kantor BNN Sulawesi Tengah, Jalan Dewi Sartika, Palu, Selasa (31/12).
Menurutnya, pengawasan di titik-titik perbatasan Sulawesi Tengah dengan Gorontalo, Sulawesi Barat, Kendari, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Selatan menjadi prioritas. Salah satu kasus terbaru adalah penangkapan di perairan Donggala, di mana BNN bekerja sama dengan BNN RI berhasil menyita lebih dari 19 kilogram narkoba yang diketahui masuk dari Malaysia melalui Pulau Sebatik, Tarakan, dan Nunukan menggunakan jalur laut.
“Fokus penguatan kita melibatkan 7 BNN Kabupaten/Kota, yaitu Banggai Kepulauan, Tojo Una-una, Poso, Morowali, Morowali Utara, Donggala, dan Kota Palu,” tambah Ferdinand.
Selain penguatan kerja sama daerah pesisir dan perbatasan, BNN Sulawesi Tengah juga menjalankan program-program tematik dan ikonik. Langkah ini mencakup kolaborasi dengan pemangku kepentingan, penguatan intelijen, serta koordinasi dengan negara-negara perbatasan guna memastikan keamanan wilayah dari peredaran narkoba.
Reporter : IKRAM/Editor: NANANG