PALU – Badan Narkotika Nasional ( BNN) Kota Palu mengaku telah melakukan berbagai upaya untuk menekan tingginya angka penyalahgunaan narkoba.
Sejauh ini, BNN sudah membangun komunikasi dengan Pemerintah Kota (Pemkot Palu) untuk bersama-sama memutuskan mata rantai penyalahgunaan psikotropika tersebut.
Diketahui, Kota Palu masuk dalam daftar daerah tertinggi pertama di Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) penggunaan narkotika terbanyak. Sementara Provinsi Sulteng sendiri masuk peringkat keempat nasional.
Kepala BNN Kota Palu, AKBP Baharuddin, Senin (24/05), mengatakan, keseriusan Pemkot Palu dalam memerangi narkoba sudah terlihat, di mana pada tanggal 6 Juni mendatang akan dicanangkan Kelurahan Bersinar (Bersih Narkoba).
“Jika sudah dicanangkan, kami yakin ruang gerak para pengedar dan pengguna semakin sempit,” katanya.
Dari dunia pendidikan atau sekolah, lanjut dia, pihaknya sudah memberikan edukasi dan penguatan tentang bahaya narkoba.
Dari 46 SMP, tersisa tiga sekolah negeri lagi yany belum dikunjungi dan delapan SMP swasta.
“Ini karena pandemi. Insya Allah usai pandemi kami kunjungi,” ujarnya.
Sebelumnya, BNN juga melakukan kerja sama dengan petugas kesehatan di seluruh puskesmas yang ada di Kota Palu. Ia berharap Kepala Dinas kesehatan mendorong kembali tenaga kesehatannya untuk menerima dan merawat dengan baik pasien penyalahgunaan narkoba.
“Karena pasien penyalahgunaan narkoba itu tidak sama dengan pasien penyakit umum lainnya,” ujarnya.
Selasa besok, pihaknya mengundang seluruh pimpinan perusahaan swasta di Kota Palu untuk hadir dalam pembentukan Satgas Anti Narkoba.
Biasanya, kata dia, banyak karyawan perusahaan yang terlibat kasus narkoba.
“Untuk menghindari hal tersebut kita undang 30 perusahaan. Kami berharap pemilik perusahaan yang hadir, supaya bisa langsung mengambil kebijakan,” harapnya.
Reporter : Irma
Editor : Rifay