PARIGI – Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (BKPSDM) Parigi Moutong (Parimo), Ahmad Syaiful, menyatakan, tidak ada unsur kecurangan pelaksanaan ujian Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) berbasis Computer Assisted Test (CAT) di daerahnya.
Menurutnya, selama ujian berlangsung, panitia seleksi daerah (panselda) tidak dibolehkan masuk dalam ruang ujian, kecuali panitia seleksi nasional (panselnas).
“Kalau saya menganggap bahwa tidak mungkin ada kecurangan karena pintu masuk dan server disegel sehingga semuanya steril,” jelasnya, Rabu (26/02).
Kata dia, setiap sesi diikuti sebanyak 300 peserta sehingga di hari pertama empat sesi dengan 1. 200 peserta. Hari kedua dan ketiga, masing-masing diikuti 1500 peserta.
“Hari kedua ini lima sesi dan waktunya lebih pagi,” jelasnya.
Ia menjelaskan, limit waktu yang digunakan dalam ujian selama 30 menit. Sehingga, dalam satu sesi peserta mengerjakan 100 soal yang diselesaikan dalam waktu 90 menit.
Ia mengatakan, ruangan harus disterilkan dan peserta diberikan tutorial untuk menjawab soal-soal yang terdapat di layar yang disediakan panitia.
Selain itu, kata dia, di luar ruangan, panitia juga menyediakan layar monitor guna memantau pergerakan nilai selama pelaksanaan ujian berlangsung.
“Selama pelaksanan itu, di ruang pers kita sediakan TV monitor untuk penonton,” terangnya.
Ia menambahkan, untuk mengetahui hasil nantinya setelah selesai satu sesi akan diprint out, kemudian ditempel di papan pengumuman.
“Sehingga nantinya yang lolos passing grade itu dalam satu formasi tiga peserta dan akan masuk ke tes berikutnya. Jadi tes SKB, namanya standar kompetensi bakat,” tutupnya. (MAWAN)