BKKBN Sulteng Serius Tangani OPD-KB dan Stunting

oleh -
Kepala Perwakilan BKKBN Sulteng, Maria Ernawati saat melakukan kunjungan di rumah jabatan Wakil Bupati Buol, Abdullah Batalipu, Sabtu (22/02) (FOTO : IST)

BUOL – Kepala Perwakilan Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulteng, Maria Ernawati mengaku akan menseriusi urusan Organisasi Perangkat Daerah Keluarga Berencana (OPD-KB) hingga stunting di seluruh wilayah di Sulteng.

“Sebagai mitra, kami siap menfasilitasi untuk kelembagaan OPD-KB Kami sangat mendukung  rencana Wakil Bupati,” ujarnya Ernawati saat melakukan silaturahmi di Rumah Jabatan Wakil Bupati Buol, Sabtu (22/02).

Kepada Wabup, Erna juga meminta dukungan untuk pelaksanaan program Banggakencana didaerahnya, sekaligus menginformasikan mengenai rebranding logo, tagline, dan jingle BKKBN.

Wakil Bupati Buol Abdullah Batalipu menyatakan,  berencana untuk membentuk lembaga yang berdiri sendiri untuk mengurusi program KB, di Kabupaten Buol.

Untuk itu, Pemkab Buol akan melakukan telaah mengenai nomenklatur berdirinya lembaga KB sesuai undang-undang nomor 23 tahun 2014.“Saat ini, instansi yang mengurusi KB di Buol adalah Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DinkesPPKB).Saya berharap BKKBN memberikan surat kepada kami yang menegaskan soal kelembagaan KB,” pintanya.

BACA JUGA :  Polres Morowali Amankan Dua Orang Penyalahguna Narkoba

Abdullah menilai, dengan adanya surat BKKBN maka akan menjadi dasar dan petunjuk bagi ia bersama Bupati, untuk kembali membentuk OPD-KB berdiri sendiri. Karena seseblumnya OPD-KB di Buol pernah berdiri sendiri, yang kemudian dilebur dengan dinas kesehatan.

“Dengan lembaga yang berdiri sendiri, maka pelayanan program pembangunan keluarga,  kependudukan, dan keluarga berencana (banggakencana) akan maksimal. Sarannya banyak maka tidak bisa dibina hanya satu bidang.Saat ini, OPD-KB Buol melayani 400 ribuan pasangan usia subur,” tambahnya.

Setelah itu, Kepala Perwakilan BKKBN Sulteng melihat lansung kondisi beberapa kampung KB dan balai penyuluhan, di Kampung KB Guamonial, Kecamatan Momunu.Disana, ditemukan tiga anak stunting yang sebabkan kesalahan dalam pola asuh anak dan rendahnya pengetahuan mengenai kesehatan lingkungan.

BACA JUGA :  Pengusaha Didorong Integrasikan Prinsip HAM dalam Bisnis untuk Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan

Di Kecamatan Tiloan, kondisi balai penyuluhan yang rusak karena setiap tahun terendam banjir. Sehingga, Erna berjanji  akan berkoordinasi dengan BKKBN pusat, apakah ada kemungkinan balai tersebut direlokasi. (YAMIN)