PALU – Perwakilan BKKBN Sulawesi Tengah (Sulteng) menggelar Rapat kerja daerah (Rakerda) Program Pengembangan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) tingkat Sulteng, di Salah satu hotel di Kota Palu, Rabu (27/03).
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi Sulteng, Rudi Dewanto mewakili Gubernur untuk membuka Rakerda tersebut yang ditandai dengan pemukulan gong. Kepala BKKBN RI dalam kesempatan ini diwakili Pembina Wilayah BKKBN RI, Eli Kusnaeli.
Dikesempatan itu, Rudi Dewanto menyampaikan, melalui Program Bangga Kencana, semua pihak terkait memiliki kesempatan untuk mengoptimalkan bonus demografi dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui berbagai upaya pembangunan keluarga, kesehatan, reproduksi, pendidikan dan juga adanya pelatihan kerja.
“Dalam kaitan ini kita lihat ada dua pekerjaan yang cukup berat yang menuntut adanya sinergitas dan kolaborasi semua pihak dalam rangka program kerja lintas sektor. Program yang dimaksud adalah, percepatan penurunan syunting. Semua OPD provinsi pun, vertikal termasuk pihak swasta, dalam kaitan ini kita keroyok penuntasan masalah stunting ini,” ucap Rudi.
Kata dia, terkait masalah stunting yang berdasarkan koordinasi dengan BKKBN, presiden menargetkan agar penurunan angka stunting pada angka 14 persen di tahun 2024.
Menurutnya, lima tahun lalu, prevalensi angka stunting sangat tinggi, berada di angka 37 persen, namun sangat disyukuri berkat kerjasama semua pihak bisa ditekan.
Dia berharap, dalam Rakerda itu dapat menghasilkan langkah-langkah prioritas dan target yang realistis serta mengidentifikasi potensi-potensi kolaborasi antara stakehoulder, untuk mengatasi berbagai tantangan, hambatan yang dihadapi dalam rangka mengoptimalkan bonus demografi untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia di Sulteng.
Dikesempatan sebelumnya, Kepala Perwakilan BKKBN Sulteng, Tenny C Soriton dalam sambutannya berterimakasih kepada seluruh mitra kerja atas kehadirannya dalam Rakerda, serta dukungan dan bantuan selama tahun 2023, sehingga program Bangga Kencana berhasil dan dapat memberikan layanan kepada seluruh masyarakat Sulteng.
Menurutnya, dalam kerjasama yang masih dalam keterbatasan, namun karena kebersamaan dan sinergitas para mitra, Sulteng menurutnya dapat menorehkan beberapa prestasi dan capain yang cukup menggembirakan di tahun 2023 antara lain.
Tenny menuturkan, KPPN Palu memberikan penghargaan atas pencapaian bagi satuan kerja terbaik kategori penyampaian LPJ Bendahara Pengeluaran secara tepat dan cepat dalam beberapa periode kategori pagu besar Rp 50 Miliar, yaitu pada bulan April, Juli, Agustus, September, Oktober, November dan Desember Tahun 2023.
Penghargaan sebagai Satker dengan komitmen terbaik dalam penyelesaian tindak lanjut hasil pemeriksaan BPK RI sampai periode April 2023, Juara I Apresiasi KB Pasca Persalinan Tingkat Nasional, Juara III Tenaga Lini Lapangan Terbaik Kategori Penyuluh KB ASN Atas nama Hanisa, S.KM.
Terbaik II PD IBI yang telah melakukan koordinasi dan memberikan pelayanan KB, Juara 3 Role Model TPMB untuk regional 3, penghargaan Forum Genre terbaik tahun 2023, penghargaan 10 Besar provinsi capaian persentase tertinggi palayanan kontrasepsi modern melalui SIGA dalam rangka hari kontrasepsi sedunia, perpanjangan Sertifikasi ISO SNI 37001: 2016 tentang Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) oleh sucofindo.
Sebagaimana tema Rakerda, yakni “optimalisasi bonus dmeografi dan peningkatan SDM menuju Indonesia emas 2045” BKKBN memiliki tugas untuk mengawal pembangunan kependudukan serta diberi mandat, tugas dan kewenangan Presiden untuk mengkoordinasikan pencegahan dan percepatan penurunan angka stunting di Indonesia.
Karena itu tujuan Rakerda menurutnya adalah untuk menguatkan komitmen dan peran pemerintah pusat dan daerah serta mitra kerja dalam peningkatan akses, kualitas pelayanan, penggerakan program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting.
Tenny mengungkap, tahun 2023, di Sulteng terdapat 177.239 keluarga berisiko stunting tersebar di 13 kabupaten/kota yang merupakan sasaran program untuk diberikan intervesi, pendampingan berkelanjutan dan evaluasi.
Sepanjang tahun 2023, pihaknya jelas Tenny sudah melaksanakan pertemuan koordinasi untuk rencana aksi pencegahan dan penurunan stunting dengan dinas terkait, akademisi, toga/toma serta para generasi muda.
Kemudian pelaksanaan aksi Gerakan Ranting (Remaja Cegah Stunting) diprakarsai Forum Genre Sulteng, adanya aplikasi online teman baduta hasil kerjasama dengan tim universitas Tadulako, serta kolaborasi SATGAS PPS dengan inovasi cegah stunting melalui layanan “Mbak Sutarti” menu bergizi anak dan konsultasi seputar stunting.
Lalu adanya inovasi Pemprov SUlteng yaitu Program Terpadu Percepatan Penurunan Stunting dan Penanggulangan Kemiskinan Berbasis Perangkat Daerah (Tangguh Bersinar). Kegiatan ini menyasar anak stunting dan keluarga berisiko stunting di Kabupaten Sigi.
Program tersebut adalah bentuk gotong royong secara aktif dari berbagai kalangan mulai Pemprov, pemerintah kabupaten/kota, instansi vertikal termasuk BKKBN, perguruan tinggi dan perusahaan yang beroperasi di Sulteng untuk memberikan intervensi langsung ke sasaran.
Berkaitan dengan isu strategis program Bangga kencana di Sulteng terlihat bahwa Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) Sulteng sebesar 1,22 apabila dibandingkan nasional 1,13 (BPS, SP 2020).
Angka kelahiran total (TFR) per WUS 15-49 thn Sulteng 2,16 sedangkan nasional 2,14 (PK 23). Persentase pemakaian kontrasepsi (mCPR) 55.8 lebih rendah dari rata-rata nasional 61,1 (PK 23). Persentase kebutuhan ber-KB tidak terpenuhi (unmet need) Sulteng masih 15.6 lebih tinggi dari rata-rata nasional 11.5 (PK 23 ), Persentase kelahiran tiap 1000 perempuan pada kelompok umur tertentu (ASFR) sulteng 33,5 lebih tinggi dari rata-rata nasional 19.7 (PK 23 )
Sesuai dengan hasil capaian Program tahun 2023 berdasarkan data SIGA menunjukkan hasil sebagai berikut . Peserta KB Baru (PB) sejumlah 43.789 (59.18persen) dari PPM 74.241
Berdasarkan Data New SIGA Pencapaian Peserta KB Baru tertinggi Tahun 2023 adalah Kabupaten Parigi Moutong dengan capaian 6.578 aseptor. Lalu Kota Palu dengan capaian 6.574 aseptor dan Kabupaten Banggai dengan capaian 6.435 aseptor
Selanjutynya pencapaian peserta KB metode kontrasepsi jangka panjang tertinggi tahun 2023 adalah Kota Palu dengan capaian 2.603 aseptor disusul Kabupaten Parigi Moutong dengan capaian 2.323 aseptor dan Kabupaten Donggala dengan capaian 2.044 aseptor
Berdasarkan data new SIGA pencapaian peserta KB baru dibandingkan dengan PPM tahun 2023 adalah Kabupaten Bangkep dengan capaian 159.10 persen dari PPM, Kabupaten Banggai Laut dengan capaian 153.63 persen dari PPM dan Kabupaten Morowali Utara dengan capaian 118.26 % dari PPM.
Lalu pencapaian peserta KB metode kontrasepsi jangka panjang dibandingkan dengan PPM Tahun 2023 adalah Kabupaten Banggai Laut dengan capaian 172.84 persen dari PPM, Kabupaten Banggai Kepulauan dengan capaian 133.69 persen dari PPM dan Kabupaten Morowali dengan capaian 131.35 % dari PPM
Dengan capaian tersebut, maka upaya strategis dan inovasi yang dilakukan adalah inovasi pengelolaan program bangga kencana di masa pandemi, seperti : jesika line, Koran Genre, Instal (Informasi Digital Program Bangga Kencana), Superman, Selasa menyapa, podcast dan Jajak Pendapat.
Inovasi unggulan perwakilan BKKBN Sulteng adalah Aplikasi Kartu Konseling Elektronik (KKE) KB PP cegah stunting. Peningkatan akses pelayanan KB mobile di wilayah unmet need dengan kontrasepsi MKJP dan pendampingan pengelolaan DAK (Fisik dan Non fisik BOKB) ditiap Kabupaten se Sulteng untuk optimalisasi pengelolaan program Bangga Kencana.
Pengelolaan program segmented di Kampung KB jumlah kampung KB yang berjumlah 347, perluasan jejaring kemitraan dengan mitra-mitra kerja melalui perjanjian kerjasama, melaksanakan survey mini tentang kepuasan masyarakat terhadap pelayanan KB berbasis IT.
Tenny menambahkan hasil yang di harapkan dari Rakerda ini adalah menguatnya komitmen dan dukungan pemangku kebijakan (stakeholders) dan mitra kerja dalam pencapaian sasaran kinerja program Bangga Kencana Tahun 2024 dan percepatan penurunan stunting. Tersusunnya rumusan strategi pelaksanaan Program dan Kegiatan Prioritas Bangga Kencana dalam mendukung upaya pencapaian Agenda Pembangunan Nasional dalam RPJMN 2019-2024 dan tersusunnya Rencana Kerja/Rencana Aksi dalam pencapaian kegiatan prioritas Program Bangga Kencana Tahun 2024 dan percepatan penurunan stunting termasuk optimalisasi pemanfaatan hasil Pemutakhiran Pendataan Keluarga 2023 sebagai basis data pencapaian sasaran kinerja dan penurunan angka stunting.
Dikesempatan selanjutnya, Eli Kusnaeli mengakui, Provinsi Sulteng telah melakukan strategi yang sama dengan strategi nasional, dalam penanganan kass stunting. Yaitu, penguatan kampung Keluarga Berkualitas di Seluruh desa dan kelurahan.
“Kami berharap semua ini akan menurunkan tingkat prevalensi stunting, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di seluruh Sulawesi Tengah,” harapnya.
Eli juga menyampaikan apresiasi kepada BKKBN Sulteng yang sukses mengukir banyak prestasi. Mulai dari Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) mendapat Laporan Pertanggungjawaban (LPj) terbaik, dan Satker terbaik dalam penyelesaian tindaklanjut BPK RI.
“Dan itu tidak mudah, karena diperiksa BPK dan kalaupun ada permasalahan segera ditangani. BKKBN gerak cepat menyelesaikan semua itu. Kemudian, sudah memperoleh ISO 37001 tentang Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP). Tekad dan upayanya sudah berarah ke bagaimana Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) di BKKBN, semua ini kita beri apresiasi,” tandasnya.
Rakerda diikuti sebanyak 177 orang terdiri dari, OPD KB Kabupaten/Kota 39 orang, Satgas Stunting 6 orang, mitra kerja 77 orang, peserta internal BKKBN 55 orang. Sedangkan narasumber yang dihadirkan antara lain Gubernur Sulteng, Komandan Resort Militer (Danrem), Kementerian Agama Provinsi Sulteng,Bappeda Sulteng,Dinas Kesehatan Sulteng, POGI Sulteng dan Prof Chairil Anwar.
YAMIN