PALU – Universitas Tadulako (Untad) menjalin kerjasama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) di bidang kesehatan masyarakat (Kesmas) melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Untad.
Penandatanganan Surat Perjanjian kerjasama tersebut dilakukan oleh, Rusydi selaku ketua LPPM Untad dan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulteng, Maria Ernawati.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut yakni, Wakil Rektor Bidang Pengembangan dan Kerjasama, Prof Dr Ir Amar ST MT dan Wakil Bidang Umum dan Keuangan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM), Dr Rosmala Nur.
Dikesempatan itu, Prof. Amar ST mengapresiasi terlaksananya kerjasama tersebut. Menurut dia, kerjasama ini akan turut mensuksekan program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka yang diagendakan oleh Kemendikbud. Dia berharap, kehadiran BKKBN ini juga dapat menambah khazanah baru di bidang penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
“Semoga kerjasama ini dapat berkesinambungan dan dapat memberi manfaat kepada kedua belah pihak. Kerjasama ini diharapkan akan menjadi bagian dari program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka, dimana Untad dan BKKBN bisa saling sharing, terjadi interaksi dan tukar menukar keilmuan, termasuk adanya partisipasi professional antara kedua belah pihak dalam bidang pengembangan penelitian dan pengabdian “ terang Prof Amar. Senin 5 April 2021.
Lebih lanjut, Prof Amar menjelaskan, kerjasama ini didasarkan pada kebutuhan bersama untuk meningkatkan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang terdiri dari pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat, dengan memanfaatkan berbagai sumber daya yang ada pada kedua belah pihak berdasarkan prinsip saling membantu dan saling menguntungkan. Tujuannya untuk mengembangkan dan menerapkan ilmu pengetahuan dalam rangka meningkatkan kemampuan di bidang kesehatan masyarakat.
Senada dengan hal tersebut, Kepala Perwakilan BKKBN, Maria Ernawati mengungkapkan, kerjasama ini diharapkan dapat mendukung program yang digalakkan oleh BKKBN, terutama terkait masalah Perkawinan anak dan kualitas keluarga.
“Saat ini BKKBN bukan hanya fokus tentang kontrasepsi, tetapi fokus pada kualitas keluarga. Harapan kami saat ini keluarga di Sulawesi Tengah ini bisa mandiri dan berkualitas. Akan tetapi hal ini ternyata tak mudah, apalagi di Sulteng yang saat ini kasus perkawinan anak cukup tinggi. Hal ini tentu berpengaruh terhadap kualitas keluarga, kualitas keluarga tentunya akan berhubungan dengan penangananan stunting. Untuk itu kami datang disini berharap dengan adanya kerjasama ini, BKKBN dan Untad bisa saling bersinergi” kata Maria Ernawati.
Kerjasama ini rencananya akan berlangsung selama lima tahun. Salah satu wujud dari implementasi kerjasama ini diantaranya, BKKBN nantinya dapat memberikan materi terkait pernikahan anak dan kualitas keluarga dalam program Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) di Untad. (YAMIN)