PALU  – Pejabat Analis Kebijakan Ahli Madya Koordinator KSPK Badan Kependudukan Keluarga Berencna Nasional (BKKBN) Provinsi Sulteng, Ruwayah menyampaikan, ada tujuh dimensi lansia tangguh, yakni spiritual, intelektual, fisik, emosional, sosial kemasyarakatan, profesional vokasional dan lingkungan.

Tujuh dimensi lansia tersebut menjadi indikator lansia yang sehat secara fisik, soial, mental, mandiri, aktif dan produktif.

“Lansia Tangguh adalah seseorang atau kelompok Lansia yang mampu beradaptasi terhadap proses penuaan secara positif, sehingga mencapai masa tua berkualitas dalam lingkungan yang nyaman,” ucap Ruwayah, saat menjadi narasumber dalam kegiatan sosialisasi rutin bersama Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) dan Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) secara virtual, di Selasa Menyapa kemarin.

Ruwayah mengatakan, melalui tujuh dimensi itu, diharapkan para lansia mampu beradaptasi terhadap proses penuaan secara prositif, sehingga mencapai masa tua berkualitas dalam lingkungan yang nyaman.

Dikesempatan yang sama, Latifah Awad Djibran yang membawakan materi Analis Kebijakan Ahli Muda Sub Koordinator BKR BKKBN Sulteng memaparkan tentang pengelolaan Pro PN BKR dan PIK-Remaja di tahun 2021. Kemudian, Kasubbid BKB, Anak dan Ketahanan Keluarga Lansia BKKBN Sulteng, Sakkirang, memaparkan tentang Strategi Capaian Pro PN BKB dan BKL 2021.

Terakhir, Analis Kebijakan Ahli Muda Sub Koordinator PEK BKKBN Sulteng, Rahmawati, memaparkan tentang Konsep Pro-PN Pemberdayaan Ekonomi Keluarga Tahun 2021.

Sebagai informasi tambahan, sejak pandemi Covid-19 merebak di Sulteng, Selasa Menyapa menjadi salah satu sarana BKKBN  Sulteng untuk berkomunikasi secara rutin dengan PKB/PLKB di kabupaten dan kota di Sulteng. (YAMIN)