PALU – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), mengaku telah menerima vaksin yang didisitribusikan oleh Badan Intelijen Negara (BIN).
Vaksin yang didistribusikan oleh BIN tersebut adalah jenis Sinovac untuk kegiatan vaksinasi dosis 1 pada anak usia 6 -11 tahun atau setingkat Sekolah Dasar (SD)/sederajat.
“Jumlahnya sebanyak 3000 dosis, sekarang ini sudah ada di Gudang Farmasi,” kata Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan, Pengendalian Penyakit & Kesehatan Lingkungan, Dinas Kesehatan Lingkungan, Dinkes Kota Palu, dr. Rochmat Jasin Moenawar, Selasa (25/01).
dr. Rochmat menambahkan, karena jenis vaksinnya Sinovac, maka sesuai petunjuk teknis (juknis) akan ditujukan kepada anak-anak usia 6 -11 tahun atau setingkat SD/Sederajat.
Menurutnya, vaksin dari BIN tersebut akan difokuskan pada sekolah-sekolah yang ada di wilayah Palu Barat, termasuk sekolah-sekolah Alkhairaat. Petugas pelaksananya adalah tenaga kesehatan yang ada di tiga Puskesmas yang ada di wilayah Palu Barat, yakni Puskesmas Sangurara, Kamonji dan Puskesmas Lere.
“Beberapa Puskesmas sudah melakukan koordinasi dengan sekolah-sekolah yang ada di wilayah Palu Barat untuk kegiatan vaksinasi ini,” tambah Ketua Tim Surveilance Dinkes Kota Palu itu.
Menurutnya, vaksin tersebt akan didistribusikan saat pelaksanaan vaksinasi nanti, karena harus membutuhkan penyimpanan yang baik dan aman.
“Jadi nanti dipakai baru diambil supaya tidak rusak,” tutupnya.
Secara keseluruhan, BIN mendistribusikan sebanyak 13.400 dosis vaksin Sinovac di sejumlah daerah di wilayah Provinsi Sulteng, Senin (24/01) kemarin.
Kepala BIN Daerah (Kabinda) Sulteng, Brigjen TNI Andi Chandra As’aduddin, mengatakan, dari total 13.400 dosis tersebut, masing-masing dialokasikan untuk Kota Palu sebanyak 3.000 dosis, Kabupaten Banggai 2.000 dosis, Tolitoli 2.000 dosis, Banggai Laut 1.000 dosis, Morowali Utara 1.500 dosis, Tojo Una-Una 1.900 dosis dan Kabupaten Sigi 2.000 dosis.
Ia mengatakan, distribusi Vaksin Sinovac kembali dilakukan oleh BIN, karena berdasarkan koordinasi dengan pihak Dinkes Sulteng, bahwa ada kekurangan vaksin, khususnya Sinovac di beberapa wilayah di Sulteng.
“Jadi Dinkes itu meminta bantuan kepada beberapa pihak, termasuk BIN, sekiranya bisa membantu menyediakan kebutuhan vaksin tersebut, khususnya untuk lansia dan anak usia 6 – 11 tahun,” tuturnya.
Pada dasarnya, kata dia, apa yang dilakukan tersebut adalah sebagai upaya BIN untuk mengatasi kekurangan vaksin jenis Sinovac di setiap kabupaten di Sulteng. Selain itu juga untuk membantu pemerintah daerah dalam rangka membentuk herd immunity (kekebalan kelompok) agar masyarakat terlindungi dari wabah Covid-19.
Distribusi vaksin ini adalah yang kesekian kalinya dilakukan oleh BIN. Pada Januari 2022 ini, BIN juga sudah mendistribusikan vaksin sebanyak 35 ribu dosis di seluruh wilayah di Sulteng. (RIFAY)