SIGI – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sigi kembali melanjutkan kerja sama dengan Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) dalam pelaksanaan vaksinasi Covid-19 kepada masyarakat.
Kali ini, BIN dan Dinkes Sigi menyasar masyarakat yang tinggal di sejumlah wilayah yang ada di daerah terpencil atau pedalaman di Kabupaten Sigi. Tak hanya di wilayah terpencil, pelayanan kepada masyarakat secara umum tetap dibuka di puskesmas-puskesmas yang ada.
Kepala Seksi (Kasi) Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonosis (P2TVZ), Dinkes Kabupaten Sigi, Ester Mariana, mengatakan, ada beberapa titik yang susah diakses karena berada di wilayah pegunungan. Wilayah-wilayah tersebut sedang diupayakan untuk pencapaian target vaksinasi.
Kata dia, walaupun Puskesmas yang ada letaknya tidak berada di daerah pedalaman, namun wilayah pelayanannya ada yang agak susah dijangkau.
“Posisi di pegunungan dan jalannya juga tidak mendukung. Rata-rata kecamatan ada daerah seperti itu. Tapi petugas vaksinator tetap berusaha untuk melaksanakan tugas dengan baik,” kata Esther, Kamis (07/07).
Sejauh ini, lanjut dia, Dinkes sendiri sedang mengejar capaian vaksin dosis dua dan 3 atau booster. Sementara untuk dosis 1 sendiri sudah tercapai sesuai harapan.
mengatakan, sasaran vaksinasi yang dikerjasamakan dengan BIN saat ini, adalah untuk mengejar capaian dosis 2 dan booster.
“Karena kalau untuk dosis 2 sendiri seharusnya sudah tercapai 70 persen bulan Juli ini. Tapi sekarang baru tercapai sekitar 55,48 persen. Jadi menuju dosis dua dan booster ini yang masih terus diupayakan,” kata Esther, Kamis (07/07).
Ia berharap, dengan nantinya ada aturan yang mewajibkan vaksin booster saat masuk wilayah perkantoran atau fasilitas umum, bisa menjadi dorongan atau motivasi kepada masyarakat untuk mau divaksin.
Lebih lanjut ia mengatakan, untuk mengejar target tersebut, pihaknya telah menetapkan 11 puskesmas yang ada di Kabupaten Sigi. 11 Puskesmas yang dimaksud adalah Kulawi, Tinggede, Palolo, Kinovaro, Kamaipura, Biromaru, Marawola, Dolo, Kaleke, Pandere, dan Puskesmas Baluase.
Terkait stok vaksin, kata dia, sejauh ini semua jenis vaksin masih tersedia, baik Pfizer, AstraZeneca, Moderna dan Sinovac yang memang hanya dikhususkan untuk anak.
“Kami juga baru ada tambahan Moderna dengan AstraZeneca,” ujarnya.
Pihaknya juga belum bisa memastikan sampai kapan target kerja sama dengan BIN dalam pelaksanaan vaksinasi. Yang jelas, kata dia, kerja sama tersebut sudah berlangsung sejak awal tahun dan masih berlangsung sampai saat ini.
“Jadi selama BIN masih ingin melanjutkan kerja sama ini, kami siap,” katanya.
Ia juga mengungkapkan beberapa kendala yang ditemui di lapangan. Bukan hanya dari segi akses ke daerah pedalaman, tapi di daerah yang dekat juga sering ditemui beberapa kendala, salah satunya adalah keinginan masyarakat untuk divaksin yang masih kurang.
“Kemungkinan juga karena tidak ada lagi pengetatan seperti sebelum-sebelumnya yang mewajibkan untuk dilakukan vaksinasi. Kalau saat ini, masyarakat sudah menganggap bahwa walaupun vaksin atau tidak vaksin mereka tetap aman-aman saja,” tutupnya. ***