PALU – Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid, menutup kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Penyusunan Masterplan Kota Cerdas (Smart City) dan Quick Win Program Unggulan Tahap IV, di Palu, Rabu (11/10).

Bimtek yang melibatkan sejumlah kepala bidang di masing-masing OPD itu telah berlangsung sejak beberapa bulan terakhir.

Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid mengatakan smart city merupakan Program Pemerintah Kota (Pemkot) Palu sejak awal masa kepemimpinannya, dan termasuk dalam 53 program prioritas.

“Smart city memang menjadi misi kita bersama. Kita mendorong Kota Palu agar menjadi kota yang smart. Tujuannya bukan untuk mendapatkan reward, tapi memang kita harus punya kompeten dalam hal ini,” bebernya

Wali kota mencontohkan, aplikasi SanguPalu yang belum lama ini dilaunching. Bukannya untuk berlomba dengan siapa, tetapi sudah seharusnya pemerintah memudahkan pelayanan terhadap masyarakat.

“Kalau niatnya untuk lomba dan mendapatkan reward, saya yakin apa yang kita lakukan hari ini tidak akan menghasilkan apa-apa. Karena masih jauh dari harapan. Olehnya mari kita siapkan diri kita menjadi kota yang betul-betul smart,” lanjutnya.

Menurutnya hal tersebut dikarenakan, salah satu kriteria smart adalah harus efisien dan efektif. Bukan hanya pemerintahnya, tetapi juga masyarakatnya harus efisien dan efektif.

Maka dari itu, aplikasi SanguPalu sebagai wujud inovasi yang smart untuk memudahkan masyarakat Kota Palu.

“Kita ingin bangun kota kita betul-betul menjadi kota yang smart. Jangan tidak sadar dengan urusan ini, makanya bapak ibu harus betul-betul paham,” ujarnya.

Dia menyatakan, ditutupnya bimbingan teknis hari ini, bukan berarti urusan terkait smart city juga sudah selesai.

“Beberapa segmen harus dimantapkan lagi,” tekannya.

Di akhir sambutannya, wali kota meminta agar seluruh kepala bidang yang telah mengikuti bimtek agar menyiapkan presentasi untuk dipresentasekan kepadanya.

Reporter : Hamid
Editor : Rifay