PALU – Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Penulisan dan Penerjemahan Bahan Bacaan Anak Dwibahasa (Bahasa Daerah Sulawesi Tengah-Bahasa Indonesia), di Balai Penjamin Mutu Pendidikan (BPMP) Sulteng, Ahad sampai Rabu (12 – 15 Maret).

Bimtek tersebut diikuti 40 penulis yang tersebar dari 13 kabupaten/kota, yang menguasai satu dari 21 bahasa ibu di Sulteng. 40 peserta tersebut terpilih dari 52 peserta yang mendaftar, dan akan dipilih 32 tulisan bahan bacaan anak untuk kemudian diterbitkan tahun 2023 ini.

“Awalnya target kami hanya 29 orang, tapi kemudian kami naikkan menjadi 32 orang. Jadi usahakan buat yang bagus. 32 naskah itu akan menjadi 32 produk, jadi ada sekitar 8 orang yang disisihkan. Tidak apa-apa jika ada salah satu bahasa yang mendominasi jumlah cerita, karena dilihat siapa yang bagus tulisannya. Nanti juga akan diadakan peluncuran buku dan kami akan undang 32 penulis tersebut,” ucap Kepala Sub Bagian (Kasubag) Umum Balai Bahasa Sulteng, Anita Yudhistira.

Ketua Panitia Bimtek, Mohammad Erfan, menambahkan, selain 40 orang tersebut, Balai Bahasa Sulteng juga mengundang beberapa penulis yang kompeten untuk mengikuti pelatihan itu.

“Seluruh peserta akan difasilitasi agar terampil dalam menulis bahan bacaan anak, dan juga menjaring naskah bahan bacaan anak dwibahasa,” ujarnya.

Menurutnya, kegiatan ini didampingi narasumber yang berkapasitas di bidangnya masing-masing, seperti Marike Ivone Onsu, Penerjemah Ahli Madya dari Pusat Penguatan dan Pemberdayaan Bahasa (Pustanda), Murti Bunanta, Ketua Kelompok Bahan Bacaan Anak (KPBA), Ali Mutakhir selaku Penulis Bahan Bacaan Anak, Wijarnako Adi Nugroho dan Neni Muhidin.

Reporter : Iker
Editor : Rifay