Bimais Kemenag Sulteng Gandeng BKKBN Bimbing Remaja

oleh -

PALU – Sedikitnya 90 perwakilan Remaja Islam Masjid (Risma) se Kota Palu menjadi peserta  Bimbingan Perkawinan Pranikah pada Masyarakat (BPPM) yang dilaksanakan oleh Bidang Bimbingan Masyarakat Islam (Bimais), Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sulteng, Kamis (19/ 04).

Kegiatan itu dalam rangka menyahuti program Belajar Rahasia Nikah (Berkah) yang dicetuskan oleh Kemenag Pusat.

Kemenag Sulteng melaksanakan tiga hari, yang melibatkan peserta pelajar di hari pertama, hari kedua mahasiswa dan hari ketiga Risma.

Di hari ketiga itu Risma yang menjadi peserta diantaranya, Baiturahim, AL-Falaq, Al-Amin, Baitul Hasanah, Nurul Amin, AL- Mutaqin, Darul Na’im, Nurul Sa’adah, An-Nur Abrar, Al-Munawarah, Babul Jannah.

Sementara, pemateri yang dihadirkan yakni, Latifah Awad Djibran,  pejabat Kasub Bidang Bina Ketahanan Remaja pada Kantor Perwakilan Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulteng.

BACA JUGA :  Keberhasilan Ipda Jofrie Suryadi: Brimob Sulteng Bersinar di Piala Panglima TNI Cup 2024

Mengawali materinya, Latifah menyampaikan bahwa sebelumnya dirinya melakukan kerjasama dengan Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) untuk mensukseskan program Pusat Informasi Konseling (PIK) Remaja. Tetapi karena keterbatasan waktu kerjasama itu blum bisa terlaksana dengan baik.

“Tahun kemarin saya punya sedikit biaya operasional yang bisa dibagikan kesetiap Risma, hanya karena keterbatasan waktu maka uang operasional itu tidak terpakai dan saya kembalikan pada Negara, tapi tahun ini kita bisa aktifkan kembali, kita bisa bergerak ke program Generasi berencana (GenRe),” akunya.

Pada Risma,  Latifah memperkenalkan tentang Pusat Informasi dan Konseling (PIK) Remaja dalam mengembangkan Program GenRe.

BACA JUGA :  Seleksi Petugas Haji akan Dikawal Serius untuk Petugas yang Berkualitas

Dijelaskannya, GenRe adalah generasi berkarakter mengetahui, memahami berperilaku positif tentang kesehatan reproduksi untuk meningkatkan derajat kesehatan reproduksinya dan menyiapkan kehidupan berkeluarga dalam meningkatkan kualitas generasi mendatang.

“Intinya GenRe ini adalah kesehatan reproduksinya untuk masa depannya nantinya, generasi berkarakter, yang tangguh, pintar, cerdas, bertanggung jawab pada dirinya, keluarganya dan negara. Mengetahui dan menahami perilaku positif,” jelasnya.

Kata dia, kenapa BKKBN meluncurkan program GenRe mengajak setiap remaja menjalankan kehidupan dengan baik. Karena, merasakan itu bukan orang lain tapi bermafaat bagi diri sendiri.

Kegiatan itu dilaksanakan Kemenag karena melihat, fenomena yang terjadi saat ini tingginya angka pernikahan yang umurnya tidak sesuai dengan Undang-Undang yakni, bagi laki-laki minimal 19 tahun dan perempuan 16 tahun, seiring dengan hal tersebut juga terjadi peningkatan angka perceraian setiap tahunnya.

BACA JUGA :  Jelang Penetapan Peserta Pilkada, Bawaslu Palu Masif Terbitkan Surat Imbauan Netralitas ASN

Hal itu disebabkan kurangnya kesiapan dalam membina rumah tangga sehingga Kemenag menilai perlu dilakukan pemahaman bagi remaja untuk membentengi diri, dengan membuka wawasan remaja terkait pernikahan yang sah, tidak saja menurut syariah tapi juga menurut undang-undang. (YAMIN)