Biaya Umroh di Parimo Alami Kenaikan

oleh -
Ilustrasi Jama'ah Umroh (FOTO : dok Kemenag RI)

PARIMO – Agen Travel Taskyiah belum memberangkatkan puluhan Calon Jama’ah Umroh (CJU) di Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), dikarenakan terjadi pembengkakan biaya saat pandemi.

Pejabat Bidang Penyelenggara Haji dan Umroh (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Parimo, Jumadil Akbar mengatakan, dari Rp25 juta dana normal, kini bertambah Rp13 juta. terdiri dari penambahan biaya karantina Rp9 juta serta tambahan biaya transportasi Jakarta-Palu Rp 4 juta.

“Di masa pandemi saat ini tarifnya mengalami kenaikan, dan wacana penambahan tarif tersebut telah disampaikan kepada jama’ah yang ada di bawah naungan Tarvel Taskyiah. Dari informasi ini hanya salah satu calon jama’ah umroh menyatakan kesiapan, selebihnya tidak siap untuk menambah dana yang telah disampaikan, padahal kondisi pandemi saat ini banyak hal yang harus disiapkan,” terangnya, Selasa (11/01).

BACA JUGA :  Pilbup Touna, Pasangan SOLUSI dan IHLAS Daftar di Hari Terakhir

Ia menjelaskan, dalam pemberangkatan umroh banyak syarat yang harus dipenuhi oleh para calon, diantaranya hasil PCR, karantina baik tiba di tempat tujuan serta balik di daerah asal.

Pelaksanaan ibadah umroh dilakukan dengan sistem paket, baik paket sembilan hari dan 21 hari. Aturan saat pandemi terjadi penambahan waktu berupa karantina.

“Kalau mereka ambil paket sembilan hari ditambah karantina tujuh hari, maka menjadi 16 hari ini yang menjadi dilema para calon,” jelasnya.

BACA JUGA :  Kejati Sulteng Sita Dokumen dan Kendaraan PT RAS

Ia menambahkan, dari total jema’ah umroh Parimo sebanyak 35 orang, terdapat tiga orang meninggal dunia dan telah digantikan oleh ahli warisnya.

“Kami sudah melakukan koordinasi dengan pihak travel haji, seluruh Calon Jamaah Umroh siap menunggu jadwal keberangkatan selanjutnya, yang sebelumnya tertunda pada tahun 2020,” tutupnya.

Reporter : Mawan
Editor : Yamin