PALU – Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) melaksanakan kegiatan peningkatan kapasitas bagi UMKM mengenai Sistem Informasi Aplikasi Pencatatan Informasi Keuangan (SIAPIK) dan edukasi Digital Financial Service (DFS), di Gedung Kasiromu BI Sulteng, baru-baru ini.
Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan pengetahuan tentang layanan keuangan digital dan sistem pencatatan keuangan digital bagi UMKM.
Kegiatan yang diikuti 30 UMKM di Kota Palu dan sekitarnya, dibagi dalam tiga sesi, yaitu sosialisasi dan pengantar tentang DFS pada pelaku UMKM yang disampaikan oleh Ta’dir Eko Prasetia, dilanjutkan dengan sesi pengenalan SIAPIK oleh Andi Sabirin Baso selaku Konsultan Pengembangan UMKM, dan praktik langsung penggunaan aplikasi SIAPIK.
Manajer Fungsi Pengembangan UMKM KPw BI Sulteng, Fadli Akbar, saat membuka kegiatan, mengatakan, pelatihan SIAPIK dan edukasi DFS UMKM ini merupakan bagian dari rangkaian Road to Karya Kreatif Sulawesi Tengah dan Gerakan Bangga Buatan Indonesia (GBBI) Sulawesi Tengah 2024, serta bagian dari penyambutan Hari Ulang Tahun (HUT) Provinsi Sulawesi Tengah yang ke-60.
Kata dia, UMKM sebagai tulang punggung ekonomi menjadikannya sangat penting. Tantangannya adalah bagaimana UMKM dapat mengakses pembiayaan untuk meningkatkan skala usaha.
Di era digitalisasi saat ini, lanjut dia, UMKM perlu meningkatkan kemampuannya dengan mengadaptasi berbagai sistem dan teknologi informasi.
“Hari ini, para peserta akan mempelajari tentang layanan keuangan digital dan pemanfaatan SIAPIK sebagai upaya memperoleh akses layanan perbankan. Harapannya, kegiatan ini dapat menjadi tambahan pengetahuan dan kapasitas bagi para pelaku UMKM,” harapnya.
Selain UMKM, turut serta dalam kegiatan tersebut pihak perbankan di Kota Palu, antara lain perwakilan Bank Rakyat Indonesia, Bank Mandiri, Bank Syariah Indonesia, Bank Negara Indonesia, dan Bank Sulawesi Tengah. *