PALU – Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, kagum dan mengakui keelokan tenun khas Sulawesi Tengah, yakni Kain Tenun Bomba.
Di acara Evaluasi Akhir Tahunan Bank Indonesia, 6 Januari 2020 lalu, Perry terlihat elegan mengenakan kemeja berbahan kain tenun dengan motif Bomba yang dipadukan dengan motif nusantara berwarna ungu yang mewah.
Hal ini merupakan salah satu bentuk apresiasi dan dukungan Gubernur BI terhadap produk lokal UMKM di nusantara.
Pada kesempatan yang dihadiri oleh seluruh pimpinan Bank Indonesia tersebut, Perry Warjiyo mengajak seluruh insan Bank Indonesia untuk terus meningkatkan dukungannya kepada UMKM lokal.
Dukungan tersebut diwujudkan melalui 3 upaya, yaitu memprioritaskan penggunaan UMKM lokal untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan kegiatan Bank Indonesia, terus mengomunikasikan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) kepada stakeholders BI, serta mendorong promosi UMKM lokal khususnya UMKM Binaan BI.
Kebanggaan atas apresiasi dari Gubernur BI itu dirasakan Hairul Anwar selaku pemilik UMKM Jagad Sutera.
Ia bangga bisa berkesempatan memperkenalkan salah satu keindahan budaya Sulawesi Tengah melalui produk buatannya dan merasa termotivasi untuk terus meningkatkan kualitas produksinya.
“Motif Bomba merupakan simbolisasi dari keberagaman dan kebersamaan sehingga selaras dengan citra masyarakat Sulawesi Tengah yang ingin kami sampaikan,” tuturnya.
Kantor Perwakilan (KPw) BI Provinsi Sulteng sendiri terus berkomitmen untuk mendukung perkembangan UMKM melalui berbagai program pendampingan, pelatihan serta bantuan sosial.
Program tersebut dilaksanakan dalam rangka peningkatan kapasitas ekonomi UMKM, peningkatan akses pasar dan akses keuangan, serta pengembangan ekonomi dan keuangan syariah.
Dalam mendukung peningkatan produktivitas dan kelestarian tenun khas Sulawesi Tengah sendiri, selama tahun 2020 KPw BI Sulawesi Tengah melakukan beberapa upaya yaitu dengan melakukan pembangunan rumah produksi tenun serta pemberian alat tenun kepada beberapa kelompok tenun di Donggala, pembuatan galeri tenun, serta memberikan pelatihan dan pendampingan pada desa tenun di Donggala dalam rangka meningkatkan kualitas pewarnaan produk serta meningkatkan akses pasar.
Selain itu berbagai kegiatan business matching baik online ataupun offline juga telah dilaksanakan sebagai bagian dari promosi produk unggulan UMKM lokal Sulawesi Tengah termasuk kain tenun. (RIFAY)