PALU – Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) menggelar Sosialisasi Digitalisasi Pasar, di salah satu hotel, di Kota Palu, Rabu (31/03).
Kegiatan yang dikemas “Menuju Festival Ekonomi Digital 2021” itu menyasar empat pasar yang ada di Kota Palu, yakni Pasar Masomba, Manonda, Petobo dan Bambaru.
Kepala KPw BI Sulteng, Muh Abdul Majid Ikram, mengatakan, Kick off Digitalisasi ada kaitannya dengan ekosistem di satu wilayah, termasuk di pasar.
“Ini dilakukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di Kota Palu. Meskipun dalam kondisi Covid-19 saat ini, di mana mobilitas manusia itu sedikit dibatasi, tapi di sisi lain kita menginginkan perekonomian tidak boleh terpuruk,” kata Majid.
Untuk Sulteng, kata dia, pertumbuhan ekonominya masih terbilang bagus. Namun untuk Kota Palu pada Tahun 2020 lalu, termasuk yang kurang bagus.
“Ini merupakan tantangan bagi Pemkot,” katanya.
Menurutnya pertumbuhan ekonomi yang negatif itu tentunya menjadi hal yang perlu dijadikan instrospeksi bersama.
“Insya Allah dengan kepemimpinan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Palu yang baru ini, kami Bank Indonesia dan seluruh perbankan, termasuk lembaga keuangan yang ada akan mensuport guna mengoptimalkan kinerjanya,” ujarnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, dalam rangka menghindari terjangkitnya kuman melalui uang, maka pihaknya mendorong penggunaan aplikasi QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard),” ajaknya.
QRIS sendiri adalah standarisasi pembayaran digital atau non tunai menggunakan metode QR Code dari Bank Indonesia.
Dalam hal ini, kata dia, pihaknya menargetkan ada 12 juta merchandise, baik dari pemerintah maupun swasta.
“Aplikasi sangat bagus karena sistemnya uang akan langsung masuk ke kas keuangan daerah, langsung dari yang bersangkutan tanpa harus singgah ke mana-mana lagi. Dengan cara digitalisasi ini akan meningkatkan PAD karena retribusi parkir, hotel dan sebagainya bisa menggunakan aplikasi ini,” jelasnya.
Di kesempatan yang sama, Wakil Wali Kota Palu, Renny A Lamadjido, mengatakan, digitalisasi pasar rakyat merupakan suatu terobosan yang baik, guna membuat pasar rakyat itu menjadi hidup
“Salah satu program kami yakni revitalisasi pasar. Ke depannya kita berharap tidak ada lagi pembayaran tunai yang dilakukan di pasar, termasuk parkiran,” kata Renny.
Sehingga, tambahnya, pihaknya sangat mendukung apa yang menjadi program BI saat ini.
“Digitalisasi ini lebih transparan dan akuntabel karena segala transaksi keuangan sudah secara digital,” ujarnya.
Renny mengakui, untuk mengawali digitalisasi ini agak ribet. Tapi saat ini, kata dia, kebanyakan orang telah menggunakan Android sehingga lebih mudah menggunakan sistem tersebut.
Reporter : Hamid
Editor : Rifay