DONGGALA – Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) memberikan bantuan ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin) bagi penenun di di Desa Towale, Kecamatan Banawa Tengah, Kabupaten Donggala.

Alat tenun tersebut didatangkan dari Jawa dengan bahan baku pendukung. Rencananya, alat tersebut akan ditempatkan untuk sementara waktu di Kantor Desa Towale

Kepala Desa Towale, Muhammad Subhan, mengatakan, sebelumnya sebagian warga tetap menginginkan alat tradisional yang sudah berlaku secara turun-temurun. Tetapi, kata Subhan, dengan adanya penjelasan bahwa ATBM tidak mengganggu gedogan, akhirna masyarakat pun bisa menerima.

“Keduanya nanti saling mengisi. Semisal ada kebutuhan kain dalam jumlah besar, bisa ditangani pengrajin ATBM karena sifatnya cepat. Karena itu, yang kami rekrut untuk aktif sebagai pengrajin tenun ATBM adalah mereka yang belum mengetahui penggunaan gedogan. Jadi dipisah dalam kelompok tersendiri, dengan harapan yang tradisional tetap jalan dan yang memakai teknologi modern juga jalan,” jelas Subhan, Sabtu (24/12).

Subhan menjelaskan, perekrutan tenaga ATBM tidak diambil dari orang yang terampil di tenun tradisional. Semua orang baru yang disiapkan untuk menangani program baru bagi pengembangan tenun tersebut.

Sementara itu, Sekretaris Desa Towale, Arlin, mengatakan, penyediaan fasilitas ATBM akan disertai pelatihan penggunaan alat tersebut.

“Saat pembinaan akan didatangkan instruktur yang memberi pelatihan untuk pewarnaan alami yang tidak luntut,” ungkap Arlin.

Selama ini, kata dia, yang jadi kendala bagi pengrajin tenun adalah masih menggunakan pewarna tekstil yang cenderung luntur jika terkena air.

“Kalau bahan baku pewarna alami di DesaTowale ini cukup banyak, tinggal cara pengolahan yang belum diketahui sehingga memerlukan pelatihan dari orang yang berpengalaman,” jelas Arlin.

Reporter : Jamrin AB
Editor : Rifay