PALU – Pasar Ramadhan Kota Palu kembali digelar sebagai bagian dari tradisi tahunan yang selalu dinantikan oleh masyarakat.

Acara ini tidak hanya menjadi tempat berburu hidangan berbuka puasa, tetapi juga menjadi ajang mendorong digitalisasi transaksi keuangan bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Tahun ini, lebih dari 300 UMKM turut serta dalam kegiatan yang bertujuan meningkatkan perekonomian lokal serta memperkenalkan kebiasaan bertransaksi secara non-tunai itu.

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Palu dengan dukungan dari berbagai instansi, seperti BPOM, Dinas Kesehatan, dan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Tengah.

Bank Indonesia juga berperan aktif dalam mendukung digitalisasi transaksi dengan menyediakan layanan registrasi nasabah serta penerapan pembayaran non-tunai menggunakan QRIS.

Kegiatan ini berlangsung mulai tanggal 1 Maret hingga 27 Maret 2025 di Lapangan Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Palu.

Selama periode tersebut, masyarakat dapat mengunjungi Pasar Ramadhan untuk menikmati berbagai pilihan kuliner serta memanfaatkan transaksi digital yang semakin mudah dan praktis.

Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulteng, Rony Hartawan, mengatakan, pasar ramadhan tidak hanya sekadar menjadi tempat berkumpulnya masyarakat untuk membeli makanan berbuka, tetapi juga memiliki tujuan yang lebih luas, yaitu meningkatkan ekonomi lokal serta memperkenalkan inovasi dalam sistem pembayaran.

Dengan digitalisasi transaksi melalui QRIS, UMKM dapat lebih mudah dalam menerima pembayaran dan meningkatkan transparansi keuangan.

“Selain itu, kehadiran Bank Indonesia dalam kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat mengenai manfaat transaksi non-tunai, termasuk kemudahan, keamanan, dan efisiensi dalam bertransaksi,” jelasnya.

Untuk mendorong penggunaan transaksi non-tunai, kata dia, BI memberikan insentif berupa Kupon Potongan Harga senilai Rp3.000 yang dapat diperoleh di Stand Bank Indonesia dengan melakukan scan QRIS senilai Rp46.

Kupon ini dapat digunakan untuk bertransaksi di Pasar Ramadhan, sehingga memberikan manfaat langsung bagi pengunjung yang menggunakan sistem pembayaran digital.

“Selain itu, perbankan yang hadir di lokasi juga menyediakan layanan pendaftaran bagi pelaku UMKM yang ingin menjadi nasabah dan mulai mengadopsi metode pembayaran digital,” katanya.

Dengan sinergi antara pemerintah, instansi terkait, dan masyarakat, Pasar Ramadhan Kota Palu terus berkembang, tidak hanya sebagai bagian dari tradisi, tetapi juga sebagai wadah inovasi yang mengikuti perkembangan zaman.

“Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah serta mempercepat adopsi transaksi secara non-tunai di tengah masyarakat,” harap Rony Hartawan. */RIFAY