BI dan SMA Al-Azhar Kolaborasi Berikan Edukasi Literasi Keuangan kepada Pelajar

oleh -
Gubernur Sulteng, Rusdy Mastura dan Kepala KPw BI Sulteng, Dwiyanto Cahyo Sumirat saat menghadiri pentas seni Al-Azhar Festival 2022, Sabtu (29/10). (FOTO: HUMAS BI SULTENG)

PALU – Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) SMA Al-Azhar Mandiri Palu menggelar pentas seni Al-Azhar Festival 2022, Sabtu (29/10).

Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) dengan SMA Al Azhar Mandiri dalam memberikan edukasi terkait literasi keuangan digital bagi kalangan pelajar.

Bentuk kolaborasi yang dilakukan adalah dengan pembelian tiket konser menggunakan QRIS.

Dalam rangka sosialisasi dan edukasi, BI juga mengisi booth, sehingga pengunjung yang hadir dapat lebih mengenali dan merasakan pengalaman bertransaksi digital menggunakan QRIS.

Selain itu juga, pengunjung mendapatkan pemahaman perihal Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah (CBP Rupiah), serta souvenir ataupun hadiah menarik.

Kepala KPw BI Sulteng, Dwiyanto Cahyo Sumirat, mengatakan, dukungan dan kolaborasi dengan SMA Al-Azhar Mandiri Palu merupakan sebuah aksi nyata yang dilakukan BI dalam meningkatkan literasi keuangan digital, khususnya bagi kalangan pelajar di Sulteng.

“Dalam jangka panjang, diperkirakan semua transaksi keuangan akan beralih ke teknologi digital dan menuju cashless transactions. Oleh karena itu, kita perlu mempersiapkan diri dengan kemampuan literasi digital yang mumpuni,” katanya.

Menurutnya, kemampuan literasi digital bukan hanya untuk kepentingan transaksi keuangan, melainkan juga untuk memenuhi kebutuhan dan aktivitas kehidupan lainnya yang berbasis digital.  

Lebih lanjut ia mengatakan, salah satu program digitalisasi pembayaran saat ini adalah Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). Inovasi atas perkembangan teknologi ini, kata dia, menjadi solusi atas permasalahan yang sering dihadapi, seperti lupa membawa dompet ataupun cemas terhadap uang yang diragukan keasliannya.

“Terlebih di masa pandemi, pembayaran secara nontunai melalui QRIS dirasa lebih aman karena dapat dilakukan tanpa bersentuhan, bahkan dapat dilakukan tanpa tatap muka, sehingga dapat digunakan oleh semua kalangan masyarakat secara cepat, mudah, murah, aman, dan handal (CeMuMuAH),” tuturnya.

Ia berharap, kiranya pengalaman dalam bertransaksi menggunakan QRIS dapat terus berlanjut dan pada akhirnya dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan literasi keuangan digital, khususnya bagi kalangan pelajar di Sulteng. RIFAY