DONGGALA – Pemantauan hilal sebagai penentuan 1 Ramadhan 1442 Hijriah di menara ruqyahtul hisab, Desa Marana, Kecamatan Sindue, Kabupaten Donggala, Kementrian Agama Provinsi Sulawesi Tengah menegaskan hanya melihat tipis hilal.
Dalam penjelasannya kepada mediaalkhairaat.id, di lokasi pemantauan, Kasi Urais dan Binsyar Kemenag Sulteng, Taufiq Abdul Azis mengatakan, pemantauan itu dilakukan dalam dua tahap. Pertama, pemaparan mengenai posisi hilal dan kemudian melakukan laporan ke Kementrian Agama RI untuk di Sidang Isbatkan nanti.
“Jadi posisi hilal saat ini tiga derajat, tapi karena posisi mendung tidak kelihatan. Maka bisa dipastikan besok puasa Ramadhan, jadi sekalipun tidak terlihat tapi hilal itu ada,” ujarnya, Senin (12/4).
Hal itu, kata dia, adalah proses ijtima yakni terjadinya pertemuan antara bulan dan matahari.
Di tempat yang sama, Pengamat BMKG Bambang Haryono menguraikan, dalam pemantauan itu pihaknya memprakirakan posisi ketinggian hilal tiga derajat lima menit.
Meski begitu, pihak tetap melakukan pemantauan pada posisi bulan. Terpantau, secara umum dalam keadaan lima menit tersebut, usia bulan adalah tujuh jam.
“Dan matahari tenggelam pada jam 18.04 menit 37 detik WITA, waktu terbenamnya bulan jam 18.19 menit didetik ke 53, istilah lacnya itu selisih waktu terbenam bulan dan matahari itu 15 menit,” pungkasnya.
Rep: Faldi/Ed: Nanang
