PALU – PT PLN (Persero) Area Panyaluran dan Pengatur Beban (AP2B) Sistem Minahasa menyatakan, sejumlah tower penyangga Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) dari PLTA Sulewana yang menggunakan konstruksi besi, terancam roboh karena banyaknya besi konstruksi yang dicuri.

Sebagian besar di tower yang ada wilayah Kabupaten Sigi. Dari sekian banyak tower, yang paling parah dan sangat rawan roboh berada di Desa Pombewe, samping Kampus IAIN.

Sejauh ini, telah terjadi 11 kali pencurian dan sudah empat kali dilaporkan secara resmi ke pihak kepolisian.

Asisten Manager Operasi II Sulteng, AP2B Minahasa, Mudjoko, Rabu (07/03), mengatakan, jika tower-tower tersebut roboh dan tidak berfungsi, maka sistem kelistrikan sebab akan mengalami kehilangan daya sebesar 26 MW. Dampaknya akan terjadi pemadaman meluas di sebagian besar wilayah Kota Palu dan sekitarnya. Daerah Parigi bahkan akan mengalami pemadaman total.

“Kalau ada satu unit tower yang roboh, proses perbaikannya bisa menelan anggaran sampai Rp1 miliar dan akan memakan waktu sampai 10 hari. Satu unit tower saja yang roboh, maka PLN juga akan mengalami kerugian PLN sekitar Rp8 miliar, jika dihitung selama 10 hari masa perbaikan,” katanya.

Selain itu, lanjut dia, tower yang roboh juga akan mengganggu tower yang ada di dekatnya.

“Misalnya tower nomor 4 roboh, maka tower 3 dan 5 akan miring,” jelasnya. (HAMID)