Besi dan Baja Masih Penyumbang Terbesar Ekspor Sulteng

oleh -
Besi (ilustrasi)

PALU – Selama Agustus 2022, total ekspor senilai US$1.800,76 juta, naik US$196,13 juta atau 12,22 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Kontribusi terbesar terhadap ekspor berasal dari besi dan baja senilai US$1.076,28 juta atau 59,77 persen dari total nilai ekspor.

Kepala BPS Provinsi Sulawesi Tengah ( Sulteng) Simon Sapary mengatakan, perdagangan luar negeri Provinsi Sulawesi Tengah dilakukan melalui transaksi ekspor dan impor.

Kompilasi data statistik diperoleh dari data sekunder berupa dokumen Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) dan Pemberitahuan Impor Barang (PIB) yang berasal dari KantorPengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) selama Agustus 2022, ekspor Sulawesi Tengah (melalui Sulawesi Tengah dan Provinsi lain) didominasi oleh tiga kelompok komoditas utama, yaitu kelompok komoditas besi dan baja senilai US$1.076,28 atau 59,77 persen dari total ekspor, nikel senilai US$439,71 juta atau 24,42 persen, dan bahan bakar mineral senilai US$208,15 juta atau 11,56 persen dari nilai total ekspor.

BACA JUGA :  Pertamina Patra Niaga Sulawesi Tambah SPBU di Wilayah 3T

“Kontribusi ekspor kelompok komoditas lainnya relatif kecil masing-masing di bawah 4,00 persen. Selama Januari-Juli 2022, kelompok besi dan baja mendominasi pangsa ekspor senilai US$8.528,24 juta atau 68,52 persen, nikel senilai US$2.130,09 juta (17,11 persen), dan bahan bakar mineral senilai US$1.146,98 juta (9,21 persen). Sementara itu, kontribusi ekspor kelompok komoditas lainnya terhadap total ekspor masing-masing di bawah 5,00 persen,” ujar Simon Sapary, lewat rilisnya kepada media ini, Rabu (5/10).

Menurutnya, negara Tiongkok merupakan negara tujuan utama ekspor senilai US$1.031,00 juta atau 57,25 persen dari total nilai ekspor.

BACA JUGA :  PT Vale Buktikan Praktik Pertambangan Bersih dengan Standar ESG

Pelabuhan Kolonodale berperan senilai US$1.545,68 juta atau 85,83 persen dari total nilai ekspor.

Sementara, selama Januari-Agustus 2022, total nilai ekspor tercatat US$12.447,18 juta, melalui Sulawesi Tengah sebesar US$12.407,86 juta dan provinsi lain sebesar US$ 39,32 juta.

Reporter: IRMA
Editor: NANANG