Bertransaksi secara Aman, Terhindar dari Kejahatan Siber

oleh -

WAJO – Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo kembali menggelar rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi secara virtual pada 25 Agustus 2021.

Kali ini, kolaborasi ketiga lembaga itu menyapa 951 masyarakat di Wajo, Sulawesi Selatan dengan tema yang diangkat “Tips dan Trik Menghindari Kejahatan di Ruang Digital”.

Kegiatan dipandu oleh Unik Oke sebagai moderator dan menghadirkan empat narasumber yang terdiri dari dosen sekaligus peneliti dan penulis, Nurul Fadillah; pemengaruh, Sri Septianingsih IBA; peneliti sekaligus wirausahawan, Kevin Fernanda Putra; serta wirausahawan digital, Syafii Ali Rizal.

Pemateri pertama adalah Nurul Fadillah yang membawakan tema “Keamanan Digital: Jenis-

jenis Penipuan di Internet dan Cara Menghindarinya”. Nurul menyebut beberapa penipuan di internet diantaranya scam, phishing, pretexting, baiting, quid pro quo, dan tailgating.

BACA JUGA :  Warga Moengko Poso Antusias Ikuti Kampanye Abdul Karim Al Jufri Meski Listrik Padam

“Memastikan tawaran di internet bukan penipuan, yaitu mereka menghubungi lewat nomor

telepon kantor. Jika disuruh membayar sebagai ongkos awal, itu sudah pasti penipuan,” katanya.

Berikutnya, Sri Septianingsih IBA menyampaikan materi berjudul “Digital Transaction, to Life be Smart”. Sri menjelaskan bahwa perkembangan alat pembayaran membuat transaksi semakin mudah. Maka, pengguna media digital harus bijak dalam bertransaksi.

“Buat rencana anggaran, pikirkan sebelum membeli, dan jangan tergiur diskon,” tuturnya.

Sebagai pemateri ketiga, Kevin Fernanda Putra membawakan tema “Etika Pelayanan dalam

Bisnis Digital”. Kevin menjelaskan perkembangan teknologi digital dan perubahan perilaku

BACA JUGA :  Dies Natalis ke-67, Undip Tingkatkan Literasi Digital Melawan Hoaks

konsumen yang harus direspons dengan tepat oleh para pemasar. Oleh karenanya, etika pelayanan bisnis juga berlaku di ranah digital.

“Prinsip etika bisnis, yaitu kejujuran, keadilan, integritas moral, otonomi, dan loyalitas,” sebut Kevin.

Adapun sebagai pemateri terakhir, Syafii Ali Rizal menyampaikan tema “Tips dan Trik Menghindari Kejahatan Digital di Ruang Digital”. Syafii menjelaskan perkembangan dompet

digital berikut kelebihan dan kekurangannya.

“Pilihlah dompet digital yang paling tepat supaya mengurangi kejahatan digital. Hati-hati jangan sampai terjerumus ke pinjaman daring yang saat ini difasilitasi beberapa dompet digital,” pungkasnya.

Pada sesi tanya jawab, seorang bernama Noval menanyakan kepada Kevin terkait apa yang seharusnya dilakukan oleh generasi muda sekarang untuk bersaing di pasar domestik maupun pasar internasional, sehingga tidak melulu menjadi konsumen, namun juga lebih produktif.

BACA JUGA :  Dewan Adat Pitunggota Sigi Beri Dukungan dan Gelar Kehormatan pada Ahmad Ali untuk Pilgub Sulteng

Kevin Fernanda Putra menjawab, bahwa selagi masih muda, jangan takut untuk mulai berbisnis.

“Berpikir kreatif, membuat barang yang berbeda dari toko atau lokapasar lain. Jangan hanya meniru karena meniru itu jangka pendek. Jadi, buat hal-hal yang baru ke depannya,” pesan Kevin.

Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan

secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan materi yang informatif yang disampaikan narasumber terpercaya. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi. ***