Bersyukurlah, Apapun Keadaannya

oleh -
Ilustrasi. (Youtube/conon tv)

Seekor siput selalu memandang sinis terhadap katak. Suatu hari, katak yang kehilangan kesabaran akhirnya berkata kepada siput: “Tuan siput, apakah saya telah melakukan kesalahan, sehingga anda menatap saya dengan begitu benci. ?”

Siput menjawab:”Kalian kaum katak mempunyai empat kaki dan bisa melompat ke sana ke mari, sementara  saya mesti membawa cangkang yang berat ini, merangkak di tanah, jadi saya merasa sangat sedih.”

Katak menjawab: “Setiap kehidupan memiliki penderitaannya masing-masing, hanya saja kamu cuma melihat kegembiraan saya, tetapi kamu tidak melihat penderitaan kami (katak)”.

Dan seketika, ada seekor elang besar yang terbang ke arah mereka, siput dengan cepat memasukan badannya ke dalam cangkang, sedangkan katak dimangsa oleh elang.  Sesaat kemudian, siput terharu.

Akhirnya baru sadar ternyata cangkang yang dimilikinya bukan merupakan suatu beban, tetapi adalah kelebihannya.

Nikmatilah kehidupanmu, tidak perlu dibandingkan dengan orang lain. Keirian hati kita terhadap orang lain akan membawa lebih banyak penderitaan. Rejeki tidak selalu berupa emas, permata atau uang yang banyak bukan pula saat kita di rumah mewah  dan  pergi bermobil.

BACA JUGA :  Pemda Sigi Berangkatkan 16 Calon Mahasiswa Kuliah ke Al-Ahgaff Yaman

Rejeki sebenarnya adalah jiwa dan hati yang tenang . Karena ketenangan dan kebahagiaan itu sangat mahal sekali. Bukan kebahagiaan yg menjadikan kita bersyukur tetapi bersyukurlah  yangg menjadikan kita bahagia.

Oleh karena itu tetaplah bersyukur  karerna  saat ini, di era manusia berlomba-lomba mengejar materi dan kesejahteraan. Namun kadang kita sendiri lupa untuk bersyukur dengan anugerah dan rezeki yang diberikan oleh Allah.

Seringkali kita juga mengukur anugerah dan rezeki yang kita punyai dengan milik orang lain yang berada di atas kita. Kita sendiri terlalu sering melihat ke atas, tanpa pernah melihat ke bawah.

Ibaratnya kita berjalan dengan kepala melihat ke atas tanpa memperhatikan jalan yang ada di depan. Akibatnya ketika ada halangan atau rintangan, kita pun jatuh karenanya.

BACA JUGA :  Segeralah Meraih Ampunan

Seandainya kita sejenak melihat orang-orang yang berada di bawah kita, pasti kita akan menyadari betapa luar biasanya anugerah dan rezeki yang sudah diberikan oleh Allah.

Sebagai contoh, kita masih bisa menikmati tidur di kasur yang empuk, sementara banyak anak-anak di kolong jembatan masih kedinginan oleh angin malam

Setiap hari kita masih bisa untuk makan, sedangkan banyak orang juga yang masih harus memeras keringat terlebih dahulu hanya untuk mencari sesuap nasi. Memang kita tidak akan pernah puas jika kita selalu memandang ke ‘atas’.

BACA JUGA :  Anakmu Investasi Akhiratmu

Memang melihat ke atas itu terlihat indah. Jujur saja, dalam hati kita pasti pernah terbesit, ‘enak ya jadi orang kaya. Bisa beli ini, beli itu tanpa harus pikir panjang”.

Hal yang harus diingat adalah setiap orang di dunia ini punya kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Memang jika kita jadi orang kaya, kita bebas jadi masalah? Tentu saja tidak, semakin kita berada di atas, semakin kencang juga angin yang menerpa kita.

Sekali lagi, tetaplah bersyukur dengan apa yang kita punya dan selalu mengucapkan Alhamdulillah. Merenungi nikmat Allah subhanahu wa ta’ala yang tidak terhingga, sehingga tumbuh rasa cinta kepada Allah. Resapilah betapa banyak nikmat dan karunia yang telah dilimpahkan-Nya kepada kita. Wallahu a’lam

DARLIS MUHAMMAD (REDAKTUR SENIOR MEDIA ALKHAIRAAT)