Berpartisipasi Membentuk Herd Immunity, BIN Target Vaksinasi 3.900 Warga Kota Palu

oleh -
Kegiatan vaksinasi yang dikerjasamakan BIN dan Puskesmas Kamonji, di SDN 6 Palu, Rabu (19/01). (FOTO: IST)

PALU – Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah Sulawesi Tengah (Sulteng) menjalin kerja sama dengan empat Puskesmas yang ada di Kota Palu pada kegiatan vaksinasi Covid-19.

Partisipasi BIN tersebut dalam rangka membentuk herd immunity (kekebalan kelompok) agar masyarakat terlindungi dari wabah Covid-19.

Kepala BIN Daerah (Kabinda) Sulteng, Brigjen TNI Andi Chandra As’aduddin, Rabu (19/01), mengatakan, total target vaksinasi di Provinsi Sulteng pada Januari 2022 ini adalah sebanyak 35.000 orang.

“Khusus untuk Kota Palu kami targetkan sebanyak 3.900 orang. Kami bekerja sama dengan empat Puskesmas di Kota Palu, yaitu yakni Kamonji, Lere, Sangurara dan Pantoloan,” kata Kabinda.

Kata dia, untuk setiap Puskesmas, pihaknya menargetkan sebanyak 975 orang. Kerja sama ini, lanjut dia, telah berlangsung sejak 13 Januari 2022 lalu dan masih berlangsung hingga hari ini.

Di bagian lain, Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan, Pengendalian Penyakit dan Kesling, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palu, dr Rochmat Jasin Moenawar, mengatakan, BIN menyupport kegiatan tersebut dengan memfasilitasi sasaran masyarakat yang akan divaksin.

Intinya, kata dia, di mana saja lokasi yang disiapkan, pihaknya bersedia datang dan menghadirkan petugas untuk melakukan vaksinasi.

“Intinya, kami dari Dinkes tinggal datang, semua fasilitasnya disiapkan oleh BIN, termasuk vaksinnya,” kata Ketua Tim Surveilance itu.

Lebih lanjut ia mengatakan, saat ini pihaknya sedang menyasar anak usia 6 sampai 11 tahun atau pelajar tingkat SD/sederajat.

Untuk pelajar tingkat SD tersebut, kata dia, terdapat sebanyak 38.155 sasaran. Jumlah ini ada di 192 SD/sederajat yang berada di bawah naungan Kementerian Agama (Kemenag) maupun Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Palu.

Usai dilaunching oleh Wali Kota Palu, Rabu pagi, jumlah siswa yang sudah divaksin sudah sebanyak 1.070 orang yang ada di 13 sekolah.

Kepala Puskesmas Kamonji,  Hamaruddin SKM, kepada media ini, membenarkan bahwa pihaknya telah mendapatkan distribusi vaksin dari BIN.

Dalam rangka menjalankan kerja sama tersebut, pihaknya juga sudah mulai melaksanakan vaksinasi untuk anak usia 6 sampai 11 tahun di SD Negeri 6 Palu, Rabu (19/01). Kegiatan vaksinasi di SDN 6 itu diawali dengan launching yang dihadiri Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid.

“Memang kalau untuk sekolah, sesuai jadwal Puskesmas baru akan dimulai 1 Februari mendatang. Kecuali kegiatan vaksinasi saat launcing tadi di SDN 6,” katanya.

Sementara itu, kata dia, untuk pelaksanaan vaksinasi di lapangan, sejauh ini masih menunggu hasil koordinasi dengan Polres dan Dinkes Palu. Adapun percepatan vaksin lanjut usia (lansia), pihaknya juga masih menunggu hasil rapat bersama camat, Polsek, Koramil, BKKBN, serta RT/RW di wilayah kerja Puskesmas Kamonji.

“Di gedung Puskesmas, kami laksanakan setiap hari kerja. Dengan komunikasi dan koordinasi yang baik, Insya Allah kami siap mendukung dan menyukseskan kerja sama dalam kegiatan vaksinasi ini,” tutupnya.

Terpisah, Kepala SD Negeri 6 Palu, Angelina Tumetel, mengatakan, launching vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6 sampai 11 tahun sudah dilakukan di sekolahnya, tadi pagi.

Kepala SD Negeri 6 Palu, Angelina Tumetel

“Untuk launching memang dipusatkan di SDN 6 Palu, namun kalau tidak salah, hari ini ada sekitar 13 SD yang secara serentak melakukan vaksinasi,” katanya.

Ia mentgatakan, vaksinasi di lingkungan sekolah memang hanya satu hari ini. Jika ada nanti yang belum sempat divaksin, maka pihaknya akan menjadwalkan kembali.

Dari total 317 siswa di SDN 6 Palu, 105 di antaranya telah divaksin. Pihaknya mengakui bahwa jumlah itu belum mencapai setengah dari jumlah keseluruhan siswa. Sebab, kata dia, pada kegiatan vaksin tadi, ada beberapa siswa yang sakit flu dan batuk dan ada pula yang memiliki penyakit bawaan.

“Ada juga yang orang tuanya belum bersedia anaknya divaksin. Mudah-mudahan dengan mereka melihat anak-anak lain yang divaksin hari ini aman-aman saja, mereka tergerak untuk mau agar anaknya divaksin. Karena memang banyak orang tua yang termakan informasi hoax soal vaksin. Ini memang menjadi tugas kami untuk memberikan pengertian kepada orang tua bahwa vaksin ini aman,” ujarnya.

Selain itu, lanjut dia, jika pihaknya mau memfokuskan semua divaksin, maka tentunya akan memakan waktu yang lama.

“Takutnya anak-anak sudah bosan dan kecapean karena kepanasan mengantre,” jelasnya.

Sebelumnya kegiatan vaksinasi hari ini, pihaknya sudah melakukan sosialisasi kepada orang tua pada Jumat dan Sabtu, minggu lalu.

Reporter : Hamid
Editor : Rifay