PALU- Fakultas Pertanian (Faperta), Universitas Alkhairaat (Unisa), kembali ketambahan dosen tetap yayasan bergelar doktor.
Dr If’all, berhasil meraihnya di Universitas Tadulako (Untad), konsentrasi bidang ilmu-ilmu Pertanian.
“Hari ini saudara promovendus telah berada dipuncak akademik, Pati Ubi Banggai ini telah mengantarkan saudara ketempat ini, semoga ilmu yang saudara peroleh bisa bermanfaat pada semua bidang dalam perjalanan karir saudara, khususnya terkait dengan karya yang lahir dari pemikiran saudara,” kata Prof.Basir, Ketua Sidang Ujian Promosi Doktor saat pengukuhan gelar Doktor di Gedung C Pasca Sarjana Untad, Selasa (20/4).
Sebelumnya, Dr. If’all berhasil meyakinkan para dewan penguji baik penguji internal maupun eksternal. Semua penguji memberikan nilai 80 atau setara dengan nilai A dengan indeks prestasi kumulatif (IPK), 3,98.
Dalam Disertasinya yang berjudul “Karakteristik Fisik, Kimia dan Fungsional Pati Ubi Banggai Hasil Modifikasi Ganda” dia menyimpulkan bahwa modifikasi ganda melalui perpaduan proses asetilasi dan butirilisasi pati ubi Banggai yang menghasilkan pati ubi Banggai asetat butirat yang memiliki sifat fisik dan kimia lebih baik dibandingkan dengan pati alaminya, sehingga digunakan sebagai ingridien pangan dan memiliki potensi sebagai pangan fungsional.
Menurut pria yang kini menjabat sebagai Kepala Biro Administrasi, Akademik, Kemahasiswaan dan Sistem Informasi itu, hasil penelitiannya itu masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut, untuk mengetahui potensi fungsional yang lebih dalam hasil modifikasi pati ubi Banggai asetat butirat melalui in-vivo maupun in-vitro, dan pemanfaatannya terhadap produksi pangan maupun non pangan.
Mantan Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Pertanian ink juga tercatat sebagai Doktor pertama dari Program Studi Teknologi Hasil Pertanian (THP) Unisa.
Suasana haru sempat menyelimuti sidang ujian terbuka saat sesi terakhir, bungsu dari tiga bersaudara pasangan suami-istri Muhidin Lamaindi (alm) dan Masita itu tak kuasa menahan haru. Suaranya serak, saat menyebut kedua orang tuanya. Ayahnya telah berpulang ke Rahmatullah tiga tahun lalu. Ibunya tidak bisa menghadiri karena sedang sakit di kampung desa Bangkagi, kecamatan Togean, kabupaten Tojo Una-una.
Suami Nahdlatul Hayati, yang telah memberikannya tiga putera itu dikenal sebagai seorang pekerja keras. Usai tamat SD Negeri di kampungnya, Bangkagi, dia melanjutkan sekolah SMP Negeri 02 di Ampana Kota, SPP SPMA Sidera, Sigi. S1 Universitas Alkhairaat, Palu. Strata dua (S2), dan Strata tiga (S3) diselesaikannya di Universitas Tadulako (Untad).
Reporter: Iwan Laki