Berharap Realisasi Program Bedah Rumah

oleh -
Yuli bersama anak dan cucunya. (FOTO: MAL/NANANG IP)

Posisi gubuk berukuran sekira lima kali enam meter ini nampak tak stabil lagi, sangat goyah dan rapuh. Jangankan puting beliung, jika ada angin sedikit kencang, tempat bernaung yang bisa dikatakan beratap langit ini pasti roboh.

Bangunan kecil berdinding papan berlubang dan cenderung keropos, inilah tempat Yuli (70) beserta anak dan beberapa cucunya menjalani hidup. Lebih dari separuh usianya dihabiskan di gubuk yang terletak di Desa Kotapulu, Kecamatan Dolo, Kabupaten Sigi itu.

Tak hanya itu, bangunan kecil ini juga berdiri diatas lahan pinjaman milik warga setempat. Mirisnya lagi, bangunan itu dihuni oleh tiga kepala keluarga sekaligus. Dapat dibayangkan bagaimana sesak dan penatnya.

BACA JUGA :  Tingkatkan Kualitas Kesehatan Masyarakat, IMIP Fasilitasi Pengobatan Gratis Setiap Tiga Bulan

Sejak berdiri hingga saat ini, gubuk ini memang belum pernah tersentuh bantuan. Program bedah rumah yang didengung-dengungkan pemerintah, ternyata luput menyasar lokasi ini. Padahal sang penghuni sangat berharap program tersebut juga bisa menyentuh kediamannya.

Kepada MAL, Yuli mengaku sangat bersyukur jika suatu waktu bantuan tersebut datang. Lahan pun sudah disiapkan, hasil pembelian dari anaknya.

Kini Yuli tak lagi bisa bekerja karena kondisi tubuhnya yang terus melemah dimakan usia yang semakin uzur. Dia hanya bisa menghabiskan hari-harinya bersama tujuh cucu kesayangannya yang masih sekolah.

BACA JUGA :  Dubes LBBP Indonesia untuk Mesir Sambangi Pemprov, Bahas Kerja Sama Dagang Komoditi Sulteng

“Sudah lama katanya kita dapat bantuan, tapi belum ditau kapan datangnya, hanya bisa sabar saja. Kalau ada bantuan, ada juga tanah sedikit untuk bangun rumah. Mau juga bangun rumah bagus, tapi kita belum ada rejeki,” ujar Yuli, Senin (13/11).

Sang anak, Piani menuturkan, biasanya ada sebagian warga yang berempati memberikan bantuan, berupa uang, beras dan sembako. Ibu tujuh anak ini pun berharap agar bantuan tersebut tidak hanya janji dari pemerintah desa karena hingga kini mereka masih sebatas menanti dan menanti.

“Sudah lama kabarnya. Kalau ada nanti, kita yang didahulukan,” ungkap Piani.

BACA JUGA :  Ketua FKUB Sulteng Ingatkan Calon Kepala Daerah Berikan Keramahan Dalam Berpolitik

Kata Piani, sejak kecil dirinya memang selalu pindah-pindah tempat tinggal. Karena, orang tuanya bekerja sesuai pangilan warga.

Awak media ini mencoba mencari tahu apakah benar keluarga ini terdaftar sebagai penerima bantuan bedah rumah atau tidak. Namun hingga berita ini diturunkan, media ini belum berhasil menemui kepala desa setempat. (NANANG IP)