Berbahasa yang Sopan dan Beretika di Dunia Maya

oleh -
1908_Square

PINRANG – Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, kembali dilaksanakan secara virtual pada 19 Agustus 2021 di Pinrang, Sulawesi Selatan.

Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Adapun tema kali adalah “Menjadi Pengguna Internet yang Beradab”.

Program kali ini dipandu Azizah sebagai moderator dan menghadirkan empat narasumber yang terdiri dari Co-Founder The Floating School dan aktivis perempuan di Makassar, Nur Al Marwah Asrul; akademisi Universitas Dipa Makassar, Komang Aryasa; Founder @bijakbersosmed, Enda Nasution; dan Duta Baca Indonesia, Gol A Gong.

Kegiatan kali ini diikuti oleh 737 peserta dari berbagai kalangan usia dan profesi.

Pemateri pertama, Nur Al Marwah Asrul, membawakan tema “Digital Skill: Informasi Digital, Identitas Digital dan Jejak Digital dalam Media Sosial”. Dia mengingatkan warganet agar berhati-hati ketika mengunggah sesuatu ke media sosial.

BACA JUGA :  Penerima KIP 2024 Antusias Ikuti Upacara Hari Santri

“Apa yang disampaikan di medsos secara psikologi mempengaruhi pembacanya dan membuat orang tidak berpikir logis lagi ketika menerima informasi,” ucapnya.

Berikutnya, Enda Nasution menyampaikan topik “Prinsip-prinsip Interaksi Online Beretiket”. Dia mengatakan, apapun yang kita unggah di internet atau medsos, walaupun tidak melanggar hukum, pasti akan ada reaksi dari pihak lain yang tidak bisa ditebak, bahkan kadang menimbulkan masalah di kemudian hari.

“Hati-hati bermedsos karena konsekuensi apa yang kita lakukan tidak hanya ke diri kita, tetapi juga bisa ke orang terdekat kita,” pesannya.

Sebagai pemateri ketiga, Gol A Gong yang membawakan tema “Penggunaan Bahasa yang Baik dan Benar di Dunia Digital”, mengatakan, kemunculan bahasa baru seperti bahasa gaul dan bahasa alay tidak bisa dihindari karena merupakan perkembangan komunikasi dan kebudayaan.

BACA JUGA :  Atlet Panahan Tradisional Sulteng Harumkan Daerah di Kancah Internasional

“Tidak usah resisten dengan bahasa baru yang muncul. Etika berbahasa itu bagi saya lebih kepada jangan menggunakan kata-kata yang tidak sopan dan jangan menghujat,” tegasnya.

Adapun sebagai pemateri terakhir, Komang Aryasa menyampaikan tema “Yuk Pahami Fitur Keamanan di Berbagai Aplikasi Media Sosial”. Ia menyarankan, untuk mengamankan data, sering-seringlah melakukan back up data karena serangan virus bisa mengenkripsi data yang kita miliki. Pastikan juga memasang antivirus di perangkat dan selalu update.

“Kalau tidak ada antivirus, saat kita mengunduh aplikasi, virus berisiko ikut masuk ke perangkat yang kita miliki,” terangnya.

Setelah pemaparan materi oleh semua narasumber, kegiatan tersebut dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu moderator. Panitia memberikan uang elektronik senilai masing-masing Rp100.000 bagi 10 penanya terpilih.

BACA JUGA :  Pemda Parimo Sosialisasi Sistem Pengendalian Intern Pemerintah dalam Mendeteksi Kesalahan Penggunaan APBD

“Apakah dengan menjalankan fitur keamanan di medsos dapat menjamin keamanan?” tanya Sabila, salah satu peserta webinar.

Komang Aryasa mengatakan, mengaktifkan pengaturan atau fitur privasi menjadi salah satu cara meminimalisir kejahatan. “Baca baik-baik setting privasi di setiap medsos karena setiap medsos punya setting masing-masing,” imbuhnya.

Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan materi informatif yang disampaikan narasumber terpercaya. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun media sosial @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi. ***