Petang itu, ketika mentari sesaat lagi akan hilang dari pandangan, nampak sekelompok anak tengah bermain bola di sebuah lapangan kecil Desa Mekatta. Di antara mereka, ada pula beberapa pria dewasa yang ikut berlarian berebut bola mengitari lapangan sempit nan sederhana itu.
Anak-anak itu tampak ceria, namun sesekali tegang saat bola digiring melaju oleh lawan menuju gawang yang hanya terbuat dari tiang kayu ala kadarnya.
Keceriaan itu seakan melupakan penderitaan yang mereka alami. Ya, penderitaan akibat musibah gempa bumi yang melanda tanah kelahirannya, Sulawesi Barat, bulan lalu.
“Lelah, tapi kami bahagia,” ujar Muh Wahyuddin, salah satu pria dewasa yang ikut bermain bola bersama anak-anak tersebut.
Wahyuddin bukanlah warga Desa Mekatta, desa di mana anak-anak itu bermain bola. Ia tak lain merupakan Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Provinsi Sulawesi Tengah yang menjadi bagian dari rombongan relawan PKS untuk membantu penyintas gempa bumi di wilayah Sulawesi Barat, khususnya di Kabupaten Mamuju dan Majene.
Kehadiran Wahyuddin sore itu, tepatnya Senin (08/02) kemarin, adalah bagian dari rangkaian perjalanannya bersama relawan PKS.
Ketika itu, ia bersama relawan mengunjungi warga yang menghuni tenda pengungsi di Desa Mekatta, Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene.
Penghuni tenda itu sendiri berasal dari dua dusun, yakni Dusun Aholeang dan Rui. Mereka terpaksa menempati area perkebunan sebagai lokasi pengungsian, karena tempat tinggalnya rusak berat tertimpa material longsor saat gempa terjadi.