Berakhir Pekan di Danau Tambing, Hilang Semua Penat

oleh -
Pengunjung tiba dikawasan obyek wisata danau Tambing lagi memasang tenda kemah untuk menginap Sabtu (8/10). Foto : Ikram

DANAU Tambing atau Rano Kalimpaa masih menjadi tujuan warga untuk menghabiskan libur akhir pekan atau mengisi hari liburnya setelah penat bekerja selama sepekan.

Danau memiliki luas 5,07 hektare (Ha) ini lokasinya berada pada ketinggian 1.650 mdpl dengan tipe zona vegetasi pegunungan. Terletak di Resort Tongoa, Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu dan secara administrasi berada di Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng).

Untuk sampai ke lokasi danau bisa menggunakan kenderaan roda dua atau roda empat dengan waktu jarak tempuh bila dari Kota Palu sekitar 3 jam.

Penat, lelah dalam perjalanan hilang dengan suguhan pemandangan pepohonan hutan masih rapat, kicauan burung, bentangan air danau diliputi kabut sore hari dan suhu udara yang dingin. Dan bisa mencoba tracking keliling Danau Tambing, melihat penangkaran anggrek, mengamati burung endemik dan camping ground.

Bagi kamu yang suka traveling obyek wisata Danau Tambing ini bisa menjadi salahsatu alternatif tempat bepergian, Sebelum bepergian ke Danau Tambing para travaler lebih dulu mempersiapkan segala keperluan bekal. Bila ingin bermalam, peralatan camping, seperti tenda dengan segala perlengkapannya dan konsumsi mesti dipersiapkan tergantung berapa lama. Dan tak kalah penting jacket dan sleeping bag, sebab malam hari cuaca di lokasi sangat dingin.

Bila tidak memiliki perlengkapan tenda, tidak perlu khawatir di lokasi Danau Tambing sudah ada yang menyewakan tenda serta perlengkapan lainnya. Bahkan warung makan juga sudah tersedia, tapi tentu harganya di atas normal. Di lokasi juga sudah ada bilik air dan mushola.

Untuk masuk ke lokasi Tambing lebih dulu mendaftar secara daring melalui . Adanya pandemi Covid -19 pengunjung di kawasan danau Tambing masih dibatasi sekitar 300 orang dan belum ada pemberitahuan lanjut sampai kapan pembatasan itu berlaku.

“Kunjungan pengunjung ke Danau Tambing di hari libur bisa mencapai 400 orang. Sebenarnya dibatasi 300 orang saja. Tapi karena pengunjung sudah berada di lokasi, tidak mungkin disuruh balik,” kata Petugas Danau Tambing Hermon, Ahad (9/10) pekan kemarin.

Ia mengatakan, untuk harga karcis masuk di hari libur, bila berkemah dikenai tarif Rp12 ribu perorang, kalau tidak berkemah Rp7.500 perorang. Sedangkan bila di hari kerja berkemah Rp11 ribu perorang, tidak berkemah Rp5000 perorang. Semua tarif tersebut masing-masing ditambah biaya asuransi Rp1000 rupiah perorang.

Danau Tambing yang ramai di hari-hari senggang. (FOTO: MAL Online/IKRAM)

“Petugas piket di Danau Tambing sendiri dibagi dua tim, masing-masing beranggotakan lima orang, tapi bila ada satu hal kendesak bisa diperbantukan, meski sudah lepas piket,” ujarnya.

Setiap akhir pekan ada banyak pengunjung datang ke Danau Tambing, baik datang perorangan maupun komunitas, sekadar berwisata melihat penangkaran anggrek atau berkemah. Obyek wisata ini juga dijadikan tempat penelitian oleh peneliti macam-macam jenis anggrek dan burung endemik.

Hanya saja, kedatangan pengunjung begitu banyak itu membawa pandangan kurang elok di sekitar danau, sebab sampah-sampah plastik atau sampah lainnya bertebaran di sana. Padahal dalam areal wisata petugas menyediakan tempat pembuangan sampah, tapi belum dapat menggungah kepedulian sebagian pengunjung membuang sampah pada tempatnya.

Selain itu adanya jaringan internet di kawasan obyek wisata sedikitnya membuat riuh, bising suasana tidak lagi natural. Ada pengunjung yang memutar musik dari telepon genggamnya dengan menggunakan loudspeaker luar. Ada pula melakukan video call mengabarkan kepada handai taulan, kerabat atau keluarga keberadaanya dengan suara tawa atau cekikikan kadang menambah suasana semakin ramai tidak lagi alami.

“Saya sudah beberapa kali datang ke Danau Tambing. Dulu tidak ada signal lebih natural, orang-orang nggak ada putar musik, kita cuma dengar suara air, burung,” kata Hans salahsatu pengunjung.

Hans juga mengakui kalau sarana dan prasarana di lokasi obyek wisata Danau Tambing sudah mulai bagus, seperti adanya musola dan ketersedian air.

“Tempatnya sudah bagus, hanya signal ini buat tidak lagi natural,” ujar Hans menyudahi yang datang bersama-sama rekan kantornya.

Hal sama disampaikan rekannya Edo, obyek wisata Danau Tambing ini luar biasa, terutama hawanya sangat dingin. Ia baru pertama kali datang ke danau Tambing dan merasakan sensasi dinginnya dilokasi.

Ayo ditunggu kedatangan traveler ke danau Tambing dan rasakan sensasi dingin airnya bersumber dari pegunungan seperti air es.

Reporter: IKRAM
Editor: NANANG