PARIMO – Tiga Areal persawahan di Kecamatan Parigi Barat, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah, mengalami kekurangan air. Minim air tersebut, akibat banjir beberapa waktu lalu.
“Bahkan, pintu air bendungan Tamolaya di Desa Parigi mp’u yang menjadi sumber air bagi persawahan di wilayah itu, tertutup limbah kayu yang terseret banjir,” ujar Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan (DPUPRP) Parimo, Rivai, di temui Selasa (29/09).
Rizal mengaku, saat ini pihaknya terkendala dengan terbatasnya alat berat eksavator yang dikerahkan membersihkan limbah kayu itu.
“Alat kami ada 4 unit, yang satunya diserahkan ke DLH untuk penanganan sampah, kemudian beberapa alat mengalami kerusakan. Sementara yang lainya digunakan menormalisasi sungai di Wilayah Utrara,” jelasnya.
Menurut dia, selain terbatas, sebagain alat berat yang ada di Dinas PUPRP juga usianya sudah tua, sehingga perlu pengadaan kembali.
Kata dia, saat ini banyak daerah di Parimo yang sangat membutuhkan alat berat, untuk melakukan normalisasi sungai di sejumlah titik bencana banjir.
“Kemarin, petani di Desa Lobu Mandiri, Mertasari, dan desa Baliara mendesak kami untuk membersihkan limbah kayu yang menghalangi pintu air tersebut. sehingga kami hanya berupaya menyewa satu unit alat berat,” terangnya.
Ia menambahkan, pembersihan tidak hanya di pintu air itu saja. Namun, pembersihan juga dilakukan hingga di saluran irigasi yang juga sudah ditumbuhi rumput, yang menghambat jalannya air untuk mengairi sejumlah areal persawahan di wilayah tersebut.
“Dan Alhamdulillah kemarin pembersihan itu sudah selesai sehingga, air diirigasi sudah lancar seperti biasanya,” tutupnya.
Reporter : Mawan
EDitor : Yamin