Belum Siap, Belajar Tatap Muka di Palu Batal Bulan April

oleh -
Konfrensi pers terkait penundaan belajar tatap muka, di ruang pertemuan Kantor Bappeda Palu, Rabu (17/03). (FOTO: HAMID)

PALU – Pemerintah Kota (Pemkot) Palu, resmi mengundurkan jadwal belajar tatap muka di sekolah. Padahal sebelumnya, Pemkot telah menargetkan belajar tatap muka pada Bulan April tahun ini.

Pengunduran waktu tersebut disampaikan Wakil Wali Kota Palu, dr Reny A Lamadjido, saat konferensi pers di ruang pertemuan Kantor Bappeda Kota Palu, Rabu (17/03).

“Target kita tatap muka bisa dimulai awal April 2021. Namun setelah dua minggu analisis kajian kasus Covid-19 di Palu belum memungkinkan untuk itu,” ucap Reny.

Selain itu, tambah Reny, vaksinasi kepada tenaga guru juga baru mencapai 53,7 persen yang dilakukan dalam waktu 14 hari.

Kata Reny, para guru memang mesti divaksin, sebagai salah satu langkah strategis pemerintah dalam menurunkan jumlah kasus Covid-19.

“Sesuai pedoman yang ada, vaksin yang berjalan hingga 75 persen diharap sudah bisa mencapai herd imunity. Tapi kita tidak mengambil patokan ini. Namun menunggu semua masyarakat Palu ikut vaksinasi,” bebernya.

BACA JUGA :  Logistik Surat Suara Pilkada Sulteng 2024 Tiba di Kantor KPU

Terkait penundaan tatap muka tersebut, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Palu, Ambo Tuwo, mengatakan, dengan adanya pengunduran waktu tatap muka tersebut, maka pihaknya akan memaksimalkan langkah persiapan, khususnya sarana dan prasarana dalam rangka menjalankan protokol kesehatan di seluruh sekolah yang ada.

Sekretaris Dikbud Kota Palu, Ambo Tuwo

“Pada tanggal 18 Maret ini kita akan rapat dengan para kepsek yang agendanya meminta data kesiapan mereka dalam hal ketersedian alat-alat kesehatan yang berkaitan dengan protokol covid-19. Ini juga akan berlaku dengan sekolah sekolah swasta yang akan kita arahkan melalui yayasannya,” kata Ambo.

BACA JUGA :  Pentingnya KI untuk Ekonomi Kreatif Daerah

Lanjut Ambo, untuk mengetahui lebih jauh tentang tata cara belajar di kelas, maka pihaknya akan melakukan simulasi terlebih dahulu yang dilaksanakan berbasis wilayah.

“Teknisnya dari jumlah total murid yang akan belajar di kelas itu akan dibagi menjadi dua kelompok. Misalnya ada 32 murid, maka di kelompok pertama 16 orang yang akan masuk dari jam 8 sampai jam 9.30, kemudian dilanjut kelompok kedua dari jam 9.30 sampai jam 10,” jelasnya.

Di sekolah nanti, tambah Ambo, tidak akan ada jam istrahat dan tidak ada pula kantin sehingga mereka membawa bekalnya masing-masing.

BACA JUGA :  UIN Datokarama Palu Tekankan Nilai Kemanusiaan dalam PBAK 2024

“Jadi semua proses belajar ini tepat waktu sehingga membutuhkan perhatian dari orang tua, utamanya dalam proses antar jemput anaknya agar mereka tidak berinteraksi,” terangnya.

Kata Ambo, sejak masuk kelas, murid-murid ini akan diatur secara tertib agar terjadi bersentuhan antara sama lain.

“Di kelas nanti akan diatur jalur pintu masuk dan pintu keluar murid. Demikian juga di pintu depan sekolah agar murid yang baru masuk belajar dan yang sudah pulang tidak berkumpul,” tutupnya.

Reporter : Hamid
Editor : Rifay