PARIMO – Belasan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkup Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) dilibatkan dalam penanganan stunting dan juga sebagai instansi utama yang diinstruksikan.
Dari belasan Instansi itu, enam diantaranya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPRP), Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda), Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, serta Dinas Sosial.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pembangunan Daerah (Bappelitbangda) Parimo, Irwan, mengatakan, untuk instansi pendukung yakni Dinas Kelautan dan Perikanan, Badan Ketahanan Pangan, Dinas Peternakan, Dinas Komunikasi dan Informatika, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Bagian Tata Pemerintahan serta Bagian Kesejahteraan Masyarakat Sekretariat Daerah Pemkab Parigi Moutong.
“Meski begitu, bukan berarti OPD lain tidak dilibatkan. Semua instansi berperan mendukung program ini agar percepatan penurunan angka kekerdilan teratasi secara tuntas, tahun ini lokus program stunting kurang lebih 36 desa dengan dengan realisasi capaian 11,4 persen,” ungkapnya ditemui, Senin (20/12).
Ia menargetkan, tahun 2022 akan menggandeng instansi vertikal, salah satunya Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Parimo dalam rangka pencegahan perkawinan dini, bahkan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) juga telah membentuk tim pendamping keluarga untuk membantu percepatan penurunan angka stunting.
Dalam rangka intervensi program stunting, kata dia, pemerintah mengacu pada hasil analisis situasi yang dilakukan oleh tim ahli dari kalangan akademisi untuk menentukan hal-hal urgensi di suatu desa lokus yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing desa.
Ia menambahkan, terdapat 20 indikator penilaian dengan berbagai metode pendekatan melekat pada masing-masing instansi pengampuh maupun pendukung.
“Tahun depan target penurunan angka stunting Parimo 9 persen. Kami sangat optimis mampu menekan kasus kekerdilan ini hingga nol stunting di tahun-tahun berikutnya,” tutupnya.
Reporter : Mawan
Editor : Yamin