PALU- Sebanyak 10 ton beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) disiapkan Polresta Palu bekerja sama dengan Perum Bulog Provinsi Sulteng dijual kepada masyarakat berpenghasilan rendah, depan Mapolresta Palu, Jalan Samratulangi, Kota Palu, Senin (11/8).

Warga terlihat antusias saat melintas di jalan Samratulangi, berhenti membeli atau sekadar bertanya dan menyampaikan informasi kepada keluarga dan kerabatnya.

Kabag SDM Polresta Palu Kompo I Nyoman Raka Wiyasa mengatakan, mereka menjual beras murah bekerja sama dengan Bulog diperuntukkan kepada masyarakat.

“Untuk Polresta Palu hari ini kita siapkan 10 ton. Penjualannya kami sebar di masing-masing Polsek jajaran, termasuk Polresta Palu 2 ton,” kata I Nyoman di sela-sela melayani masyarakat.

I Nyoman mengatakan, untuk prosedur pembelian, masyarakat cuma menyiapkan Kartu Tanda Penduduk (KTP), dan di batasi hanya bisa mendapatkan maksimal 2 sak per KTP.

“Dan setiap masyarakat membeli, identitasnya kita catat,” katanya.

I Nyoman menambahkan, untuk harga persaknya dengan berat 5 kilogram dijual dengan harga Rp 60.000. Ia menjamin beras dijual, bukan beras oplosan.

Nyoman menambahkan lagi, untuk pengawasan dan pencegahan penimbunan oleh oknum-oknum tertentu, telah di bentuk satuan tugas (Satgas).

Nyoman berharap, dengan menjual beras murah bisa memberikan kemudahan kepada masyarakat, tidak mampu untuk membeli beras.

Sementara warga kelurahan Tanamodindi Endang melintas dengan sepeda motornya depan Mapolresta Palu usai berobat di RS Bhayangkara, berhenti turun membeli.

” Tadi saya berobat di rumah sakit, ketika lewat ada liat jual beras murah, jadi singgah,” kata ibu tiga anak tersebut.

Endang mengapresiasi program Polresta Palu menjual beras murah, program ini sangat membantu masyarakat, ditengah harga-harga bahan pokok naik.

“Lumayanlah perbedaan harga, kalau di pasaran ukuran 5 kilogram di jual dengan harga Rp80.000, ada selisih Rp20.000,” katanya.