PALU – Maraknya kasus begal dan kejahatan jalanan di Kota Palu kembali memantik perhatian DPRD.
Dalam rapat koordinasi bersama Polres Palu, Rabu (15/5), Ketua DPRD Kota Palu Rico A. T. Djanggola mengungkapkan keprihatinannya atas fakta bahwa sebagian besar pelaku adalah anak-anak di bawah umur.
“Kita sedang menghadapi persoalan serius. Bukan sekadar kriminalitas, tapi ini juga cerminan kegagalan kita bersama dalam mendidik dan melindungi generasi muda,” ujar Rico.
Ia menyebut, banyak pelaku begal bukanlah pelaku kriminal profesional, melainkan remaja yang salah arah dan minim pembinaan. Oleh karena itu, DPRD Kota Palu akan menggelar rapat lanjutan bersama Pemerintah Kota dan instansi terkait, untuk merumuskan langkah yang tidak hanya menindak, tapi juga mendidik dan menyelamatkan.
Salah satu usulan yang mengemuka adalah opsi pembinaan anak-anak nakal di barak TNI, sebagaimana pernah dilakukan di Jawa Barat.
Meski demikian, Rico menekankan perlunya kajian hukum yang matang terhadap ide tersebut, mengingat belum adanya payung hukum yang secara tegas mengatur pola pembinaan semacam itu.
“Alternatif lain seperti penataran P4 juga sedang dipertimbangkan. Yang jelas, tindakan korektif yang dilakukan tidak boleh melanggar hak-hak anak atau aturan hukum,” tambahnya.
DPRD berharap seluruh elemen masyarakat ikut serta dalam mengatasi krisis moral dan sosial di kalangan remaja.
Penanganan begal, menurut Rico, tidak cukup dengan pendekatan hukum saja, melainkan juga perlu dukungan pendidikan karakter dan pembinaan komunitas. */Yamin