POSO – Mantan narapidana kasus terorisme, Awaludin alias Awaluddin bin Muh. Nasir, kini telah menyatakan bertaubat setelah dinyatakan bebas dari Lapas Pasir Putih Nusakambangan, Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah, tanggal 13 Oktober lalu.
Awaluddin adalah bagian dari kelompok MIT Poso yang terlibat aktif melakukan komunikasi dengan pimpinan kelompok teroris tersebut, mendiang Ali Kalora.
Aktivitasnya sehari-hari lebih fokus mengurus Pondok Pesantren (Pompes) Fatimah Az-Zahra yang beralamat di Kelurahan Kayamanya, Kecamatan Poso Kota, Kabupaten Poso. Di saat yang sama, istrinya juga menjadi tenaga pengajar di ponpes tersebut.
Kepada pihak kepolisian dari Satgas 1 Ops Madago Raya yang datang menemuinya, beberapa waktu lalu, Awaluddin mengaku belum memiliki pekerjaan tetap untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.
Ia menyampaikan ucapan terima kasih kepada tim yang sudah mau datang menemuinya untuk bersilaturahim.
Namun, kata dia, dirinya belum memikirkan kegiatan apa yang nantinya akan dikerjakan. Untuk sementara, ia juga masih bolak balik dari kediamannya di Desa Ueralulu, Kecamatan Poso Pesisir ke ponpes.
“Kalau saya ada di Desa Ueralulu, itu untuk membantu orang tua bekerja di kebun,” ujarnya.
Dalam pertemuan tersebut, tim juga berpesan agar tidak memikirkan lagi apa yang sudah pernah dilakukan Awaluddin dan menjadikannya sebagai pembelajaran dan pengalaman.
Tim juga mengajaknya untuk mendukung program pemerintah dalam membangun wilayah Kabupaten Poso yang lebih aman, nyaman dan sejahtera.
Selain itu juga mendukung upaya kepolisian dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di Poso.
Awaluddin pun menyatakan siap mendukung program pemerintah dan bersedia membantu pihak kepolisian dalam menjaga keamanan dan ketertiban, terutama dalam pencegahan berkembangnya paham radikal di kalangan masyarakat. *