SIGI – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, menjalankan program pembinaan bagi para mualaf. Program ini merupakan salah satu prioritas dalam pendayagunaan zakat yang mencakup delapan Asnaf.
Sebagai bagian dari upaya tersebut, BAZNAS Sigi mengunjungi masyarakat mualaf di Dusun Tompu, Kecamatan Sigi Biromaru. Kegiatan ini turut melibatkan Pemerintah Kecamatan Sigi Biromaru, Kantor Urusan Agama (KUA), Komda Alkhairaat Sigi, Polsek Biromaru, serta Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Sigi Biromaru. Bersama-sama, mereka memberikan penguatan keislaman bagi masyarakat yang masih memiliki keterbatasan akses informasi.
Dalam kesempatan tersebut, Pimpinan BAZNAS Sigi, Hadi Wijaya, menyerahkan paket buku bacaan mengaji Iqra kepada Imam Masjid Nurul Iman. Buku ini diharapkan dapat digunakan oleh anak-anak setempat untuk belajar membaca Al-Qur’an.
“Insya Allah, buku Iqra ini akan memberikan manfaat bagi anak-anak kita. Mereka bisa lebih mengenal huruf-huruf Hijaiyah dan nantinya lebih lancar membaca Al-Qur’an,” ujar Hadi.
Hadi juga menegaskan bahwa pembinaan mualaf tidak hanya berfokus pada penguatan akidah, tetapi juga mencakup pemberdayaan ekonomi. Dengan demikian, para mualaf dapat memiliki tambahan penghasilan bagi rumah tangga mereka.
Sementara itu, Kepala KUA Sigi Biromaru, Ismail, mengingatkan masyarakat agar tetap teguh dalam keimanan mereka terhadap Islam. Ia menekankan bahwa Islam adalah agama yang membawa keselamatan dunia dan akhirat.
“Oleh karena itu, jangan tinggalkan salat. Sebagai umat Islam, menjalankan salat adalah kewajiban yang harus dipenuhi,” ujar Ustaz Ismail.
Selain pembinaan keislaman, dalam kunjungan tersebut BAZNAS Sigi juga menyerahkan paket sembako kepada masyarakat mualaf.
Dusun Tompu sendiri berada di kawasan pegunungan dan hanya dapat diakses dengan kendaraan bermotor. Jalan menuju dusun ini masih berupa tanah dan cukup sulit dilalui, dengan jarak tempuh sekitar 8 km.
Dusun Tompu terbagi menjadi dua wilayah, yaitu Tompu Kalinjo dan Tompu Kambilo, dengan total sekitar 100 kepala keluarga (KK). Dari jumlah tersebut, terdapat 38 KK yang merupakan mualaf. Mayoritas penduduk setempat bermata pencaharian sebagai petani kebun.
Reporter: Hady/Editor: Nanang