SALAKAN, BANGKEP – Ketua dan anggota Bawaslu Sulteng melakukan sosialisasi pengawasan pemilu partisipatif di Kabupaten Banggai Laut (Balut) dan Banggai Kepulauan (Bangkep), Jumat (08/09).

Sosialisasi pengawasan partisipatif yang dilaksanakan di dua daerah tersebut merupakan salah satu upaya pencegahan terjadinya pelanggaran dengan mendorong partisipasi masyarakat dalam mengawasi jalannya tahapan pemilu.

“Ada tiga jenis partisipasi yang menjadi perhatian penting bagi kita semua. Pertama adalah partisipasi masyarakat yang akan menjadi peserta pemilu, kedua partisipasi masyarakat dalam memberikan hak pilihnya, dan yang ketiga yaitu partisipasi masyarakat dalam mengawal dan mengawasi jalannya tahapan pemilu,” ujar Ketua Bawaslu Sulteng, Nasrun.

Kata dia, pada pelaksanaan pemilu dan pilkada yang akan berlangsung dalam satu tahun mendatang, akan ada potensi polarisasi yang lebih kuat, sehingga membutuhkan peran semua pihak dalam mengawasi tahapan pemilu secara partisipatif.

Di hadapan pemerintah daerah, Nasrun mengharapkan komitmen bersama dalam menjaga netralitas ASN. Ke depan, kata dia, Bawaslu akan meluncurkan indeks kerawanan pemilu terkait dengan netralitas ASN.

“Harapan kami semoga dari Banggai Laut dan Banggai Kepulauan dimulai suatu kesepakatan dan komitmen bersama bahwa ke depan netralitas ASN akan selalu dijaga demi suksesnya pemilu 2024,” tutup Nasrun.

Selanjutnya, anggota Bawaslu Sulteng, Dewi Tisnawaty menyampaikan pentingnya pengawasan yang dilakukan untuk mencegah terjadinya kejahatan pemilu.

“Pemilu tanpa adanya pengawasan maka politik uang, politisasi sara dan kejahatan pemilu lainnya akan sangat berpotensi terjadi,” tegas Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Humas Bawaslu Sulteng itu.

Sosialisasi pengawasan pemilu partisipatif yang diselenggarakan di Kabupaten Balut dan Bangkep tersebut menghadirkan peserta dari unsur masyarakat, organisasi kepemudaan, pemilih pemula, dan dari pemerintah daerah setempat, serta dihadiri pihak TNI dan Polri. */RIFAY