SIGI – Bawaslu Kabupaten Sigi Sabtu melaksanakan sosialisasi pengawasan pemilu partisipatif. Kegiatan ini digelar, di Aula Pemancingan Nagaya, Sabtu (24/9).
Bawaslu Sigi menghadirkan sejumlah pembicara Pengamat Pemilu Dr. Kasman Jaya, Anggota Bawaslu Sulteng Darmiati dan Pengamat Politik Dr. Irwan Waris. Adapun peserta merupakan perwakilan dari tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, dan tokoh wanita.
Ketua Bawaslu Sigi, Steny Marini Pettalolo, saat membuka kegiatam ini mengataka , Bawaslu merupakan satu-satunya yang diberi amanah dalam UU, untuk melaksanakan penindakan pelanggaran Pemilu.
“Dan hal ini bukan tugas yang ringan, apalagi dalam mengawasi Pemilu kedepan nanti di tahun 2024,” terangnya.
Dengan tugas dan tanggung jawab untuk mensukseskan Pemilu maupun Pilkada, maka diperlukan kerjasama semua pihak, khususnya partisipasi masyarakat.
Apalagi dengan melihat wilayah Sigi yang cukup luas, yang memiliki karakter alam berbeda-beda, serta dengan jumlah 177 desa, tentu tidak akan mampu dilakukan pengawasan, dengan kondisi personel Bawaslu Sigi yang minim saat ini.
“Tanpa peran masyarakat Bawaslu akan kesulitan dalam pengawasan. Contohnya, politik uang, maka laporan masyarakat sangat dibutuhkan bila hal itu terjadi. Dan pelaksanaan Pilkada yang telah berlangsung lalu, kami sangat terbantu hadirnya masyarakat,” kata Steny.
Acara yang menghadirkan perwakilan tokoh masyarakat dan organisasi kepemudaan itu, dipandu langsung anggota Bawaslu Sigi Dewi Tisnawaty juga hadir serta anggota Bawaslu Sigi Agus Irade.
Sementara Kasman Jaya mengatakan, pada pelaksanaan Pilkada lalu, sesuai data yang ada Kabupaten Sigi memiliki catatan pelanggaran yang masuk cukup banyak. Ini menunjukan, partisipatif masyarakat dalam pelaksanaan itu cukup aktif dan peduli.
“Berarti Bawaslu bisa dikatakan berhasil mengajak masyarakat untuk proaktif terlibat dalam hal pengawasan. Yang menjadi aneh bila dalam satu daerah proses pelaksanaan itu, berjalan aman aman saja, dari awal sampai hasil akhirnya,” kata Kasman.
Namun dalam hal catatan pelanggaran yang terjadi di Kabupaten Sigi, lebih banyak temuan (Bawaslu) dari pada pelaporan dari warga. Olehnya hal ini menjadi tugas bersama, tidak hanya penyelenggara, agar partisipatif masyarakat lebih berperan.
Dirinya menekankan, keberhasilan pelaksanaan Pemilu, bila seluruh proses bejalan lancar dan pemimpin yang diberi amanah masyarakat juga melaksanakan tugasnya dengan baik.
“Bila penyelenggara sudah bertugas dengan baik, dan masyarakat juga terlibat aktif di dalam mensukseskan Pemilu. Akan tetapi dalam perjalanannya, pemimpin yang menjadi amanah rakyat dalam tugasnya tersandung persoalan hukum, maka seluruh proses yang awalnya berjalan baik, di anggap gagal,” tandasnya.
Reporter: Hady/Editor: Nanang