PALU – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Republik Indonesia melaksanakan rapat koordinasi organisasi pengawas pemilu bersama stakhoder, di salah satu hotel di Kota Palu, Selasa, (23/4) pagi.
Tenaga ahli Bawaslu RI Dr. Ade Reza Hariady mengungkapkan tantangan pelaksanaan pemilihan kepala daerah Tahun 2024 akan datang. Menurut dia, isu Sara masih menjadi faktor laten yang sering digunakan untuk kepentingan politik.
“Pemilu 2024, kita patut bersyukur isu Sara tidak terlalu mendominasi di publik. Artinya apa, sudah muncul kesadaran masyarakat untuk tidak terjebak pada persoalan politisasi Sara” katanya.
Meski demikian, Ia berharap publik tetap waspada karena masyarakat di Indonesia dinamis dan multikultural. Karena menurut dia isu Sara akan muda menyulut perpecahan di tengah-tengah masyarakat.
Saat yang sama Tenaga Ahli Bawaslu RI Fance Bawengan mengatakan sesuai amanah Undang undang Pemilu Nomor 7 Tahun 2017 Bawaslu dalam melibatkan pengawasan partisipatif dengan melibatkan masyarakat. Pengawasan partispatif menurut dia, karena jumlah personil pengawas pemilu sangat terbatas.
“Di Sulteng pengawasnya ditingkat provinsi hanya 5 orang, kabupaten dan kecamatan 3 orang, apalagi di desa dan kelurahan hanya ada satu orang” pungkasnya.
Reporter : Nanang IP
Editor : Yamin