PARIMO – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Parigi Moutong (Parimo) mencatat ada tiga poin dari hasil pengawasan debat kedua lima pasangan calon pemilihan kepala daerah Bupati dan Wakil Bupati tahun 2024.

Ketua Bawaslu Parimo, Muhammad Rizal, mengatakan, keberadaan Bawaslu pada debat kedua ini, tidak lain untuk memastikan proses penyelenggaraan debat publik dimana terdapat tugas melakukan pengawwsan.

“Terdapat beberapa hal menjadi evaluasi bersama, karena evaluasi ini bagian dari edukasi sehingga dijadikan himbauan oleh Bawaslu dari hasil pelaksanaan debat kedua ini,” ungkapnya saay ditemui Jum’at (01/11).

Ia menjelaskan, dari hasil pengatannya bersama pimpinan lainnya atas kehadiran dan pengawasan debat publik Bupati dan Wakil Bupati Parimo, terdapat hal-hal yang secara umum menjadi perhatian bersama.

Dalam debat kedua tersebut, masih menorehkan ketidak patuhan tata tertib yang telah tersampaikan ke LO setiap paslon. Ketidak patuhan ini apa disengaja atau tidak, pertama menampakan beberapa atribut dan simbol kedalam ruang debat oleh salah satu pendukung paslon yang tidak patuh pada kesepakatan tertuang dalam tatib.

“Yang dikhawatirkan jangan sampai simbol-simbol tersbeut mengarah pada unsur muatan Alat peraga kampanye dan bahan kampanye

Kedua, pasca debat paslon terdapat anak-anak yang menggunakan baju slogan salah satu pasangan calon berberkeliaran didalam ruangan, sehingga ini menjadi catatan bawaslu agar didebat ketiga nanti tidak terulang kembali, karena arel tersbeut merupakan salah satu rangkaian kegiatan.

Kemudian, ketiga kurang dipatuhinya kesepakatan debat, karena telah disampaikan dalam setiap rakor fainal cek, bahwa setiap LO paslon menyampaikan dan menertibkan setiap pendukung yang hadir dalam ruangan.

“Disana ada ketidak tertiban jalannya proses debat publik yang dipimpin oleh seorang moderator, sehingga terjadi teguran yang berulang kepada tim beberapa paslon, sehingga salah satu upaya kita menjaga kondusifitas, baik jalannya proses debat publik yang merupakan bagiann dari metode kampanye,” jelasnya.

Ia menghimbau secara umum, untuk debat publik ketiga, berharap adanya catatan dari evaluasi debat pertama dan kedua tidak akan terulang kembali, agar didebat ketiga tidak terdapat ruang-ruang yang dimanfaatkan secara politis.

Harapan Bawaslu, didebat terakhir tidak terjadi lagi hal-hal yang sudah dievaluasi, apalagi pada debat ini akan disiakan secara nasional, untuk marilah menunjukan profesional, kompetensi serte kedewasaan dalam berdemokrasi khususnya di wilayah parimo.

“Jangan sampai akan menjadi sorotan secara nasional apabila hal demikian terjadi, dan ini menjadi perhatian baik paslon, tim, relawan dan pemda yang selalu mengimbau untuk menjaga ketertiban dan menanggapi positif setiap debat yang dilaksanakan,”pungkasnya.

Reporter: Mawan
Editor : Yamin