PALU – Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulteng bersama Departemen Pengelolaan Uang dan lima KPw BI lainnya memulai Ekspedisi Rupiah Berdaulat, tanggal 7 sampai 12 Juli 2023 mendatang.
Lima KPw BI tersebut adalah Jawa Barat, Jawa Tengah, Balikpapan, Kalimantan Utara (Kaltara), dan KPw BI Sulawesi Barat (Sulbar).
Ekspedisi yang melibatkan 15 orang ini akan mengunjungi lima pulau terluar di Sulteng, yaitu Bokan Kepulauan, Banggai Laut, Banggai Kepulauan (Salakan), Walea Kepulauan dan Pulau Wakai dengan menggunakan KRI Kakap.
Ekspedisi ini membawa fisik uang tunai berupa Uang Rupiah Tahun Emisi (TE) 2022 sebesar Rp4 miliar.
Kepala KPw BI Sulteng, Dwiyanto Cahyo Sumirat, mengatakan, terdapat tiga tantangan utama Bank Indonesia dalam mengedarkan rupiah. Pertama, adalah kondisi geografis NKRI yang memiliki ribuan pulau (17.499 pulau, berbatasan dengan 11 negara tetangga) dengan keterbatasan infrastruktur sehingga mempengaruhi jangkauan Bank Indonesia dalam menyediakan uang kepada masyarakat, termasuk di antaranya untuk kepulauan di wilayah Terdepan, Terpencil, dan Terluar (3T).
Kedua, keberagaman tingkat pendidikan masyarakat yang mempengaruhi perilaku dalam memperlakukan uang.
“Hal ini tentunya mempengaruhi kualitas uang rupiah kita. Dalam konteks ini, tantangan ini perlu kami jawab dengan edukasi,” jelasnya.
Tantangan ketiga adalah penggunaan uang selain rupiah sebagai alat pembayaran, khususnya di wilayah perbatasan.
Untuk itu, kata dia, dalam menghadapi tantangan tersebut, BI perlu melakukan kerja sama dan bergandengan tangan dengan semua elemen bangsa, termasuk dengan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI-AL), melalui kekuatan armadanya dan operasi rutin menjangkau seluruh pelosok tanah air dari Sabang sampai Merauke.
Kata dia, sinergi BI dengan TNI-AL diperlukan untuk membantu keterbatasan Bank Indonesia dalam melakukan pengedaran uang rupiah sehingga misi menyediakan uang rupiah ke seluruh wilayah NKRI, khususnya wilayah 3T dapat tercapai.
“Sinergi ini secara substansi mempertemukan dua kepentingan yang sama, di mana TNI-AL berkepentingan menjaga kedaulatan wilayah NKRI dengan pertahanan dan BI berkepentingan menjaga kedaulatan NKRI dengan rupiah,” katanya.
Sinergi strategis antara TNI-AL dan BI telah dimulai sejak tahun Tahun 2011, melalui kegiatan pelayanan kas keliling di daerah 3T.
Sejak tahun 2012 sampai dengan tahun 2022, BI dan TNI-AL telah melaksanakan 92 kali kegiatan Kas Keliling 3T dengan 480 pulau terkunjungi.
Pada tahun 2023, Ekspedisi Rupiah Berdaulat ke Pulau 3T akan dilaksanakan sebanyak 17 kali di 17 provinsi dengan target 85 pulau yang dikunjungi.
Selain kegiatan tersebut, juga dilakukan kegiatan lainnya meliputi sosialisasi atau edukasi Cinta, Bangga dan Paham Rupiah, Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat. Penyaluran PSBI dan sembako di wilayah/pulau tujuan. RIFAY