PALU – Jelang akhir masa jabatan sebagai Rektor Universitas Tadulako (Untad), Prof. Muhammad Basir menyampaikan harapannya agar figur calon rector yang akan menggantikan posisinya nanti, memiliki kemampuan untuk mendeteksi hal-hal yang harus dibenahi dan di tingkatkan untuk Untad kedepan.
Ditemui di Gedung IT Center Untad, dua hari lalu, rector dua periode itu mengakui bahwa selama menjabat masih memiliki banyak keterbatasan, kekurangan dan kelemahan.
“Setiap periode itu kan masing-masing beda tantangannya, walaupun konsep dasar pemerintah melalui regulasinya itu sama, tapi pendekatan harus berbeda,” ujarnya.
Sesungguhnya, saat terpilih, niatnya menjadi rector bukanlah sebagai tujuan, karena menurutnya, niat seperti itu tidak akan berbuat ketika sudah menjabat.
“Saya mau jadikan rector itu media untuk saya bisa berbuat mengambil keputusan,” terangnya.
Salah satu masalah yang membuat Basir terpanggil menjadi rector waktu itu adalah ingin menyelesaikan masalah hewan ternak yang bebas di lingkungan kampus. Karena saat menjabat sebagai dekan, dirinya sudah menawarkan kepada rector sebelumnya untuk menyelesaikan masalah tersebut, tapi tidak bisa.
“Kan seorang dekan tidak bisa berbuat apa-apa dengan kondisi itu, paling hanya memohon pada rector. Jadi saya penasaran, apa dibelakang kambing-kambing, sapi dan kuda-kuda ini sehingga tidak bisa dikeluarkan. Apa kekuatannya kuda-kuda ini? Saya makin penasaran, maksud saya kalau masuk director saya bisa berkeputusan dan saya pasti mencari strateginya,” akunya.
Dia berharap, rector berikutnya harus mampu mendorong peningkatan kapasitas dosen yang harus memiliki publikasi nasional. Jika hal itu terus didorong maka dipastikan Untad akan menjadi universitas yang besar.
“Kalau Untad mau naik, harus pacu peningkatan kapasitas dosen. Sekarang kalau dosen tidak memiliki publikasi nasional, pasti minder. Jadi bukan lagi dosen yang hanya jago beri materi atau menjadi pengamat. Kedepan ini rector harus pacu, harus jalan pararel, jalan akademik, jalan juga non akademik,” tandasnya.
Hingga saat ini, Panitia Pemilihan Rektor Untad masih merahasiakan nama bakal calon yang akan meramaikan bursa merebut pucuk pimpinan menggantikan Basir. Panitia beralasan masih menunggu pengesahan dari senat.
Namun isu yang berkembang di lingkungan Untad, nama-nama yang menyetorkan berkas pencalonan hingga akhir pendaftaran tanggal 5 April lalu adalah Warek Bidang Umum dan Keuangan Prof. Dr. Mahfudz, Dekan Fakultas Pertanian Prof Zainuddin Basri, Warek Bidang Kemahasiswaan Prof. Dr. H. Djayani Nurdin dan Dekan FISIP Dr Muh Nur Ali. (YAMIN)