POSO – Meski sudah terhitung tiga tahun lebih lamanya menjabat sebagai Bupati Kabupaten Poso Verna Gladys Inkiriwang, namun dia mengaku baru pertama kali menginjakkan kakinya ke Situs Megalitikum Pokekea Behoa Lore Tengah, Kabupaten Poso.

Verna Gladys Inkiriwang mengaku mengetahui keindahan alam pokekea dan sejarah situs megalitikum di daerahnya ini, hanya melalui video yang dikirim.

“Jujur saya baru satu kali ini ke lokasi situs Pokekea ini. Kok kayak sudah ngos-ngosan, mungkin karena kurang olahraga tetapi pas masuk dalam lokasi ini luar biasa, bisa melihat pemandangannya sangat indah ini. Pak Kepala Bappeda juga baru satu kali ke tempat ini,” ungkapnya, saat menghadiri pembukan festival TampoLore, Jumat (28/6).

Dia mengaku bangga memiliki hasil peninggalan sejarah yang kerennya luar biasa. “Saya sangat bersyukur di mana Kabupaten Poso dan Provinsi Sulawesi Tengah memiliki situs yang menjadi salah satu kebanggaan kita keindahan alam yang luar biasa bagaikan luar negeri malahan ini lebih alami lagi,” ujar Verna.

Mantan Putri Indonesia ini mengaku untuk Pariwisata tahun depan pihaknya sudah menganggarkan anggaran khusus. Ada tiga yang menjadi fokus Kabupaten Poso, Pertanian, Perkebunan dan Pariwisata.

Tempat terpisah Fahrudin warga Sausu Kabupaten Parigi Moutong mengatakan, pihaknya baru pertama kali menginjakkan kakinya bersama keluarga ke Situs megalitikum pokekea Behoa Lore tengah ini.

Kedatangan ke festival TampoLore ini tidak disengaja karena ada pesta keluarga di Desa Uwasa.

“Kedatangan kami sekeluarga ini tidak diagendakan kami hanya pergi pesta.Karena dengar ada acara di lokasi ini sehingga kami pun pergi kesini, hanya yang kami sangat sayangkan jalan ke lokasi ini sangat buruk sekali, rusak.Ini bertanda bupati nya tidak memperhatikan tempat ini . Kalau dia perhatikan pasti jalan nya tidak serusak yang ada saat ini,” ujar Fahrudin.

Menurutnya, bagaimana para wisatawan lokal dan mancanegara mau datang disini dari jalan nya saja sangat rusak.Kabupaten Poso dan Provinsi Sulteng sepertinya belum siap dengan pencanangan negeri 1000 megalith.

Karena penetapan negeri 1000 megalith ini belum didukung oleh prasarana jalan dan belum tersedianya penginapan atau homestay.

Reporter: IRMA
Editor: NANANG