Barisan Pemuda Demokrasi Parimo Ajak Masyarakat Hentikan Politik Identitas dan Politik Uang

oleh -
Barisan Pemuda Demokrasi Kabupaten Parigi Moutong. (FOTO: IST)

PARIMO – Pemilu sudah dekat, isu sara dan hoax juga sudah mulai bermunculan di media sosial. Hal ini merupakan salah satu cara untuk memecah belah bangsa dari persatuan yang sudah terbangun sejak lama.

Tahun politik sendiri dinilai menjadi momen yang paling ditunggu-tunggu oleh para pemecah belah bangsa dengan cara-cara yang tidak benar.

Hal ini dikatakan Koordinator Barisan Pemuda Demokrasi Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Moh. Bahropin Hafid, baru-baru ini.

“Selaku pemuda yang cinta terhadap bangsanya, tentulah kita harus saling bersatu dan bergandengan tangan untuk tetap menjaga keutuhan bangsa di bawah naungan Pancasila dan UUD 1945,” katanya.

Ia menambahkan, dewasa ini agama juga menjadi salah satu isu yang selalu diangkat untuk memenangkan salah satu calon tertentu. Padahal, kata dia, sudah sangat jelas bahwa politik identitas adalah hal yang harus dihindari dalam sistem perpolitikan.

BACA JUGA :  DKM PT IMIP Diakui Berperan Aktif dalam Urusan Sosial dan Kemanusiaan

Bukan hanya politik identitas, lanjut dia, politik uang juga menjadi hal yang sangat lumrah di di tahun-tahun politik seperti saat ini.

“Sebagai masyarakat, kita sudah harus membuka wawasan dan membuka fikiran bahwa politik uang adalah hal yang sangat jahat dan menurunkan citra demokrasi,” ujarnya.

Selain itu, kata dia, politik uang juga salah satu hal yang akan membuat daerah selalu tertinggal.

BACA JUGA :  KPU Touna Gelar Nobar "Tepatilah Janji" di Momen Hari Sumpah Pemuda

“Mengapa saya katakan demikian karena jika suara kita telah dibayar oleh para politisi untuk duduk di kursi tertentu, maka saat dia menduduki jabatanya, dia akan mencari cara bagaimana cara untuk mengembalikan uang pada saat kampanye, sehingga dia tidak lagi memikirkan rakyatnya, melainkan mementingkan dan memkirikan kantong pribadinya,” tuturnya.

Akibatnya, kata dia, banyak pejabat yang dipilih melalui jalur politik terjerat kasus hukum tipikor.

“Saya dan sahabat semua mengajak masyarakat, mari stop politik identitas dan stop politik uang untuk memajukan daerah kita tercinta. Pilihlah pemimpin dan wakil kita di pemerintahan yang betul-betul bekerja untuk rakyat, bukan untuk pribadinya sendiri. Mari kita bersama-sama TNI-Polri menyukseskan pesta demokrasi ini dengan aman dan damai,” tutupnya. *