PALU – Yayasan Lembaga Konsumen (YLK) Sulawesi Tengah (Sulteng), menggelar dialog pelayanan kelistrikan PLN, di Palu, Kamis (06/11).

Dialog yang dihadiri puluhan stakeholder tersebut dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Listrik Nasional ke 80 tahun.

Ketua YLK Sulteng, Salman Hadiyanto, mengatakan, dialog ini merupakan ruang keterbukaan antara PLN dan konsumennya.

Pihaknya meminta PLN untuk tidak membeda-bedakan konsumen yang mengajukan aduan atas adanya permasalahan listrik yang terjadi.

“Kami berharap pengaduan dari masyarakat ini dapat ditindaklanjuti tanpa melihat status sosial pelapor. Asalkan dia pelanggan, maka PLN harus melayaninya dengan baik. Tentunya sekaitan dengan masalah kelistrikan,” ujarnya.

Belakangan ini, kata Salman, dirinya banyak mendapatkan keluhan dari konsumen, khususnya terkait pemadaman, gangguan, dan lainnya.

“Konsumen lebih percaya jika mengadu ke manusia. Responnya lebih cepat daripada ke aplikasi seperti PLN Mobile. Karena kebanyakan pelapor mengeluh soal akurasi atau ketepatan jawaban dari aplikasi itu,” ungkap Salman.

Ia mencontohkan, aplikasi memberi jawaban bahwa petugas akan segera mendatangi lokasi keluhan, namun kenyataannya kedatangan petugas cukup lama hingga berjam-jam.

Dia berharap, pola komunikasi terkait informasi dari aplikasi PLN Mobile kepada pelanggan dapat dibenahi dan semakin menjadi lebih baik di masa mendatang.

Sementara itu, Manajer UP3 PT PLN Persero Area Palu, Ansar, merekomendasikan kepada pelanggan untuk tetap menggunakan aplikasi PLN Mobile.

“Laporan atau aduan yang disampaikan melalui PLN Mobile ini terintegrasi dengan baik. Jika petugas PLN lambat merespon aduan itu, maka dalam 10 menit kami akan menerima notifikasinya,” ujarnya.

Ansar berharap kepada seluruh konsumen untuk mengaplikasikan PLN Mobile sebagai sarana untuk mendapatkan informasi yang seluas-luasnya terhadap berbagai macam program PLN dan berbagai info terupdate.

Dialog dihadiri sejumlah pejabat di PLN UP3 Palu, antara lain Asisten Manajer Pemasaran Fuad, Asisten Manajer Keuangan dan Umum Natalia, Manajer PLN Kota Palu Fandi, serta sejumlah pejabat lainnya.